• Berita Terkini

    Senin, 28 Desember 2015

    Baru Setahun, Bronjong Kali Sentul Klirong Sudah Longsor

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Bronjong penahan longsor Kali Sentul Desa Bendogarap Kecamatan  Klirong longsor akibat diterjang banjir. Padahal, bronjong tersebut baru berusia satu tahun.

    Bagian tebing yang longsor diperkirakan mencapai panjang 10 meter, lebar 3 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter. Longsor juga mengakibatkan hilangnya material tanah, karena terbawa arus air. Longsoran yang terjadi tak jauh dari jembatan yang oleh warga disebut brug Menceng itupun dikhawatirkan mengancam jalan desa yang berada tepat di atas tebing terancam putus.

    Triono (28) warga RT 2 RW 4 Desa Bendogarap mengatakan, longsornya tebing sungai tersebut terjadi sekitar lima hari yang lalu. Kala itu terjadi hujan lebat dan sungai dalam kondisi banjir. Kemungkinan longsor juga disebabkan karena tebing terlalu terjal. Akibatnya saat banjir datang, tebing yang telah dibronjong tersebut longsor. “Kemungkinan bangunan tebingnya terlalu tegak (terjal,red)  sehingga saat banjir mudah longsor,” tuturnya kepada Ekspres, Minggu (27/12).

    Dijelaskannya, di bagian sungai sebelah barat brug menceng juga sudah dibronjong.  Namun, bronjong di lokasi tersebut tidak longsor. "Mungkin karena dibuat tidak terlalu terjal sehingga saat banjir tebing tersebut  tidak longsor," kata Triono.

    Lebih lanjut Triono mengatakan, tepat  atas tebing sungai terdapat jalan yang selalu digunakan oleh para petani untuk pergi kesawah. Jika terjadi longsor susulan, maka para petani akan kesulitan untuk akses jalan untuk menuju sawah mereka. “Saat longsor berada tepat di tepi jalan, kondisi yang terjal ini memungkinkan untuk terjadinya longsor susulan,” katanya.

    Selain jalan desa, bagian barat longsor yang berbatasan langsung dengan jembatan, juga sudah  berada tepat dijalan raya. Untuk menjaga kemana para pengguna jalan warga sekitar memasang pagar pembatas jalan. Hal ini menyusul,  lokasi tersebut sangat gelap pada waktu malam.

    Rahmat (33) salah satu pengguna jalan berharap kondisi tersebut segara diperbaiki oleh instansi terkait. Selain itu Rahmat juga berharap adanya lampu jalan pada area tersebut. Menurutnya area jalan menuju brug menceng sedikit berkelok. Brug tidak lurus dengan jalan. Maka dari itu dalam kondisi gelap hal ini dapat berbahaya bagi pengguna jalan. “Makanya ini disebut dengan brug meceng. Kalau ada lampu jalan, maka pengguna jalan akan lebih merasa aman,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top