KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Para pedagang kaki lima (PKL) di pusat kuliner Kapal Mendoan meminta Pemkab meninjau kembali tarif retribusi yang harus mereka bayarkan. Menurut mereka, tarif saat ini terlalu mahal
Ketua Paguyuban PKL Alun-alun, Muhajir menyampaikan saat ini, tarif retribusi untuk setiap pemilik kios Rp 3750. Padahal sepemahaman Muhajir, Rp 3750 ini untuk durasi berdagang selama satu hari
Sedangkan para pedagang, menggelar dagangan setengah hari. Ini terjadi lantaran untuk satu kiosnya ditempati dua orang pedagang. "Berdagang di sini modelnya shift-shiftan. Shift pagi sampai pukul 2 siang. Sedangkan shif sore dari jam 2 siang sampai malam," katanya
Sedangkan tarif Rp 3750 pada awalnya kata Muhajir, berlaku untuk 1 hari. Iapun berharap Pemkab dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Kebumen dapat meninjau kembali soal tarif tersebut.
Angka tersebut mungkin terlihat kecil. Namun tidak semua pedagang mendapat penghasilan seperti yang diharapkan. "Kalau untuk kios yang menghadap ke barat dan langsung menghadap ke alun-alun lumayan. Tapi kalau yang menghadap ke timur lebih sering sepi," ujarnya
Oleh karena itu, Muhajir berharap aturan retribusi untuk PKL separuh dari tarif sekarang. "Ya mungkin jadi Rp 2000 lah," harapnya
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi menyampaikan, pihaknya siap mendengar masukan dari para PKL. Terlebih saat ini, Disperindagkop UKM tengah berupaya agar fasilitas kapal mendoan dapat memberikan manfaat optimal bagi PKL dan juga warga pada umumnya
Haryono Wahyudi kepada media menuturkan, saat ini ada 36 kios yang kosong di bagian atas sebelah utara. Namun untuk pengisiannya masih dicari formula yang tepat. Salah satunya, soal jenis produk apa yang boleh berdagang disitu.
Penataan akan lebih disempurnakan. Termasuk jenis dagangan yang tepat. Harapannya jangan sampai, di kemudian hari ada keluhan PKL mengeluh sepi pembeli. "Karena itu pula kita masih butuh kajian dan masukan dari berbagai pihak, agar Kapal Mendoan bisa menjadi magnet ekonomi bagi masyarakat yang berkunjung ke Alun-alun," ujar Haryono.(cah)
Berita Terbaru :
- 7 Kandidat Bersaing Jadi Ketua IBI Kebumen
- Jaga Ketahanan Ekonomi, Sumanto Minta Pemprov Perkuat Sektor Unggulan
- KPK dan DPRD Jateng Sepakat Tingkatkan Koordinasi Pencegahan Korupsi
- Ajak Ngopi Bareng Ojol, Satlantas Sosialisasikan Keselamatan Lalu Lintas
- Personel Polres Kebumen Diperiksa Sipropam
- Ke Kebumen, Wamen PKP Fahri Hamzah Tinjau Rumah Penerima BSPS
- 13.660 Rumah di Kabupaten Kebumen masih Belum Layak Huni