![]() |
IMAM/EKPRES |
Sejumlah literatur menyebut, penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Meskipun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia, masyarakat Kebumen tidak perlu merasa risau ataupun cemas. Pasalnya dalam sejarahnya, penyakit mematikan tersebut belum pernah mampir di Kabupaten dengan selogan Beriman ini.
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen drh Samsidi mengatakan kecuali di Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah belum pernah ditemukan kasus hewan yang terserang penyakit antraks.
Meskipun demikian Distanak Kebumen tetap akan melaksanakan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Pemeriksaan ini akan dilakukan sebelum dan saat hari raya kurban. “sebelum hari H pemeriksaan akan dilakukan kepada hewan, sedangkan pada saat hari raya pemeriksaan akan dilakukan pada daging,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Jumat (4/9/2015
).
Dijelaskannya, terdapat empat jenis antraks diantaranya antraks kulit, antraks pada saluran pencernaan , antraks paru-paru dan antraks meningitis. Untuk mencegah tertular antraks dianjurkan untuk memasak daging secara matang. Hal ini untuk mematikan bakteri yang ada. Selain itu cucilah tangan sebelum makan. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Distanak di seluruh kecamatan se Kebupaten Kebumen. Disetiap kecamatan terdapat petugas yang akan langsung turun ke desa-desa untuk memeriksa hewan kurban.
Disinggung mengenai harga hewan kurban, Samsidi menyampaikan jika Kabupaten Kebumen merupakan surplus sapi dan kambing. Sehingga tidak ada lonjakan harga yang segnifikan. Menurutnya hingga saat ini harga sapi jantan berkisar Rp 45 ribu perkilo daging hidup. Sedangkan untuk sapi betina berkisar Rp 40 perkilo daging hidup. Adapun untuk harga kambing berkisar Rp 2,5-3 juta perekor. “Selama ini untuk harga masih stabil. Pasalnya Kebumen merupakan produsen sapi dan kambing,” ucapnya. (mam)
Meskipun demikian Distanak Kebumen tetap akan melaksanakan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Pemeriksaan ini akan dilakukan sebelum dan saat hari raya kurban. “sebelum hari H pemeriksaan akan dilakukan kepada hewan, sedangkan pada saat hari raya pemeriksaan akan dilakukan pada daging,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Jumat (4/9/2015
).
Dijelaskannya, terdapat empat jenis antraks diantaranya antraks kulit, antraks pada saluran pencernaan , antraks paru-paru dan antraks meningitis. Untuk mencegah tertular antraks dianjurkan untuk memasak daging secara matang. Hal ini untuk mematikan bakteri yang ada. Selain itu cucilah tangan sebelum makan. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Distanak di seluruh kecamatan se Kebupaten Kebumen. Disetiap kecamatan terdapat petugas yang akan langsung turun ke desa-desa untuk memeriksa hewan kurban.
Disinggung mengenai harga hewan kurban, Samsidi menyampaikan jika Kabupaten Kebumen merupakan surplus sapi dan kambing. Sehingga tidak ada lonjakan harga yang segnifikan. Menurutnya hingga saat ini harga sapi jantan berkisar Rp 45 ribu perkilo daging hidup. Sedangkan untuk sapi betina berkisar Rp 40 perkilo daging hidup. Adapun untuk harga kambing berkisar Rp 2,5-3 juta perekor. “Selama ini untuk harga masih stabil. Pasalnya Kebumen merupakan produsen sapi dan kambing,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Ahmad Luthfi Lepas Penerbangan Perdana Semarang–Karimunjawa
- Gubernur Jateng Diapresiasi Media Lewat Forum Rembug
- Dibully Soal Rob Sayung, Ahmad Luthfi Fokus Kinerja Jangka Pendek dan Panjang
- Warga Nigeria Jadi Penghuni Rutan Kebumen
- PSHT Kebumen Kukuhkan 238 Pendekar Baru
- Perbaikan Jembatan Weton Kulon Ditarget Selesai Akhir 2025
- Bupati Kebumen Tinjau Perbaikan Jalan, Tekankan Pentingnya Kualitas