![]() |
IMAM/EKSPRES |
Ketua Panwas Kabupaten Kebumen Suratno mengatakan, wayang kulit dipandang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Termasuk hajat besar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kebumen, Desember mendatang. Sebab, wayang merupakan budaya yang mengakar di masyarakat Jawa Tengah, khususnya Kebumen. "Wayang kulit yang merupakan peninggalan Sunan Kalijaga ini memang pada awalnya digunakan untuk syiar agama Islam, jadi sangat mungkin dalam menghadapi pemilihan bupati ini dijadikan sebagai media pesan-pesan terkait dengan pemilihan kepada masyarakat," jelasnya.
Selain wayang kulit (wayang purwa), ada juga wayang santri yang dilatarbelakangi dengan cerita Islam. Lebih lanjut, cerita dari kedua jenis wayang ini telah disesuaikan dengan kebutuhan Panwas, diantaranya larangan pemasangan alat peraga, larangan dalam berkampanye, larangan sikap dan tindakan Panwas dan penyelenggara serta politik uang.
Dipilihnya wayang kulit sekaligus diharapkan menjadi inovasi dalam strategi besar besar pengawasan yakni pencegahan dan penindakan. "Dalam mengimplentasikan strategi pengawasan tersebut, Panwas dapat melakukan beberapa inovasi dan kreasi, salah satunya menggunakan media wayang," katanya. Apalagi, menurut Suratno beberapa anggota Panwas juga ada yang berprofesi sebagai dalang. Seperti Ki Geseng Panwas Kecamatan Mirit dan Ki Santoso dari Panwas Kecamatan Bonorowo.(mam)
Selain wayang kulit (wayang purwa), ada juga wayang santri yang dilatarbelakangi dengan cerita Islam. Lebih lanjut, cerita dari kedua jenis wayang ini telah disesuaikan dengan kebutuhan Panwas, diantaranya larangan pemasangan alat peraga, larangan dalam berkampanye, larangan sikap dan tindakan Panwas dan penyelenggara serta politik uang.
Dipilihnya wayang kulit sekaligus diharapkan menjadi inovasi dalam strategi besar besar pengawasan yakni pencegahan dan penindakan. "Dalam mengimplentasikan strategi pengawasan tersebut, Panwas dapat melakukan beberapa inovasi dan kreasi, salah satunya menggunakan media wayang," katanya. Apalagi, menurut Suratno beberapa anggota Panwas juga ada yang berprofesi sebagai dalang. Seperti Ki Geseng Panwas Kecamatan Mirit dan Ki Santoso dari Panwas Kecamatan Bonorowo.(mam)
Berita Terbaru :
- Perbaikan Jembatan Weton Kulon Ditarget Selesai Akhir 2025
- Bupati Kebumen Tinjau Perbaikan Jalan, Tekankan Pentingnya Kualitas
- Dinsos Kebumen Bakal Kawal Aktifasi Data BPJS Yang Dinonaktifkan
- Peserta Geofest Bakal Diajak Wisata Tubing dan Jelajah Pesisir Selatan
- Bank Jateng Kebumen Dapat Laba Rp 35,1 Miliar
- PBH Peradi Kebumen Tolak Tegas Implementasi KRIS Program JKN
- 34,8 Ribu JKN KIS Warga Kebumen Dinonaktifkan