• Berita Terkini

    Selasa, 18 September 2018

    Miris, Makam Ketua NU Pertama Hanya Diziarahi Keluarga

    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Ziarah merupakan kegiatan ibadah yang kerap dilaksanakan oleh warga Nahdliyin (NU). Berapa makam ulama baik yang ada di Kebumen maupun luar daerah kerap didatangi warga NU. Kendati demikian hingga kini, makam Ketua Tanfidziah Pertama NU Kebumen jarang dikunjungi warga maupun struktural NU. Ini menjadi ironis, mengingat warga NU merupakan kalangan yang gemar melakukan ziarah.

    Ya, dilihat sepintas memang tidak ada yang istimewa dari makam KH Ahmad Afandi atau Kyahi Ngabehi Nidhobesari IV yang terletak  RT 3 RW 3 Desa Kradenan Kecamatan Ambal, tepatnya di belakang Masjid Mutihan.

    Makam KH Ahmad Afandi hanya berhias batu nisan sederhana berwarna kuning. Padahal semasa hidupnya KH Ahmad  Afandi merupakan salah satu tokoh pejuang NU. Bahkan pihaknya menjabat sebagai Ketua Tanfidziah PCNU pertama di Kebumen yakni pada tahun 1936. “Dulu Kyai Afandi merupakan pendiri NU di Kebumen,” tutur warga setempat Kadar Sulaiman (77), belum lama ini.

    Dijelaskannya, semasa hidupnya Raden Ngabehi VI mempunyai istri Ndoro Raden Ayu Siti Khotijah. Atas tersebut dikaruniai tujuh orang anak. Dua diantaranya yakni laki-laki bernama Den Mahful, Den Mahtum. Sementara lima lainnya perempuan bernama Sri Banum, Ustihani, Jumanah atau Sofiyah, Siti Juhana dan Mahruroh Jamangati Sururiyah. “Dari Jumanah atau Sofiah mempunyai putra HA Baedhowy yang merupakan penguhulu di Masjid Agung Kebumen. HA Baedhowy juga pernah menjabat sebagai Ketua MUI Kebumen,” jelasnya.

    Tanggal 23 September mendatang, PCNU Kebumen hendak mengadakan hajat besar yakni Konfercab PCNU. Konfercab merupakan momen pergantian kepengurusan baik Syuriah maupun Tanfidziah. Kendati demikian secara struktural belum ada yang ziarah ke makam KH Ahmad Afandi. “Selama ini, setahu saya, makam KH Afandi hanya diziarahi keluarganya saja,” paparnya.

    Sementara itu salah satu putri dari HA Baedhowy, Nurul Hamidah Eraning (46) warga RT 1 RW 2 Desa Lerepkebumen Poncowarno menyampaikan, semasa hidupnya mbah buyut (KH Ahmad Afandi) memang kurang berkenan untuk ekspos. Meski pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidziah NU pertaman Kebumen, namun wajar jika banyak pihak yang tidak tahu keberadaan makam KH Ahmad Afandi. “Jika jarang yang tahu keberadaan makamnya wajar, sebab jarang diekspos,” katanya singkat, usai berziarah di makam tersebut.

    Sementara itu terpisah, Ketua Steering Commite (SC) Panitia Konfercab NU Drs H Moh Dawamudin MAg menyampaikan, para pengurus NU, kemarin telah melaksanakan ziarah ke beberapa tokoh Pendiri NU Kebumen.

    Ziarah dilaksanakan oleh tiga rombongan ke 27 makam. 1 rombongan ke 9 makam bagiah Timur seperti Mbah Muhdi dan lain-lain. Rombingan ke 2 ke 9 makam bagian Tengah, sepefti Lemah Lanang dan lain-lain.

    Sedangkan rombongan ke 3 juga ke 9 makam daerah Barat, seperti Mbah Baribin dan lain sebagainya. Ziarah rutin dilaksanakan setiap bulan Syura bln dan Ruwah. Selain itu juga telah dilaksanakan acara Silatda Kader Penggerak NU di Auditorum IAINU Kebumen, Minggu (16/9/2018). Acara dihadiri oleh Ketua PWNU Jawa Tengah Drs KH Muzammil MAg.

    Saat acara Drs KH Muzammil MAg sangat menekankan agar jangan sampai ada praktik money politic dalam pemilihan PCNU Kebumen. “Kalau sampai terjadi ya rusaklah NU dan jangan berharap negara akan beres kalau kita sendiri brengsek. Jadi jangan sampai ada mental-mental kardus berkeliaran di NU,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top