KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Sejumlah pedagang mengeluhkan tingkat kunjungan ke pasar tradisional yang terus menurun. Mereka berharap, pemerintah dapat membantu persoalan ini
Yuni (62), salah satu pedagang menyampaikan, hari-hari ini mereka hanya bisa pasrah. Sebab, tingkat kunjungan ke pasar semakin turun. Salah satu penyebabnya, ujar dia, mereka kalah dengan platform media digital yang kini lebih disukai warga dibanding pasar tradisional.
"Kalah sama tiktok. Orang-orang sekarang pada pilih belanja di tiktok dibanding belanja di pasar," ujar pedagang baju di Pasar Wonokriyo Gombong tersebut
Hal sama disampaikan Atun (47), pedagang lain. Mereka berharap, Bupati baru nantinya dapat lebih peduli terhadap keberadaan para pedagang di pasar tradisional. "Ya mudah-mudahan, Bu Lilis (Bupati Kebumen, red) dapat memperhatikan nasib kami," kata dia.
Catatan koran ini, Lilis Nuryani Fuad sempat bertemu dengan para pedagang saat pencalonan Pilkada 2024 lalu. Saat itu, Lilis Nuryani Fuad berkomitmen mengembalikan pasar tradisional menjadi pusat ekonomi kerakyatan.
Selain itu, penting pula mendorong para pedagang pasar agar dapat berkompetisi di era digital. Dengan demikian para pedagang pasar harus memiliki toko online, minimal satu. Toko online menjadi penting karena kini, para pembeli sudah malas ke pasar. "Dengan perilaku masyarakat yang berubah dan saya pikir pendampingan digitalisasi terkait masalah transaksi atau jual beli ini menjadi sangat penting, agar para pedagang pasar ini mampu bersaing," ujar Lilis Nuryani saat itu. (cah)
Berita Terbaru :
- Pagar Obwis Pantai Pandan Kuning Rusak, Diduga Ada Kesengajaan
- 705 PPPK di Kebumen Terima SK dari Bupati
- AirAsia Jadi Maskapai Pertama Penerbangan International Bandara A Yani
- Hipmi Jateng Tancap Gas Dukung Program Pembangunan Ekonomi Pemprov
- Ratusan Staf BPR se Jateng DIY Ikuti Pelatihan Tangani Kredit Bermasalah
- BPJS Optimalkan Peran Tim Forum Koordinasi Untuk Kepatuhan Badan Usaha
- Pedagang Pasar Wonokriyo hanya Bisa Pasrah Soal Penanganan Kebakaran