• Berita Terkini

    Senin, 26 September 2016

    Dua Begal di Semarang Tewas Nyemplung Jurang

    ILUSTRASI
    Tiga Ditangkap, Satu Pelaku Buron
    SEMARANG - Dua remaja yang diduga pelaku begal, tewas mengenaskan saat melakukan aksi kejahatan di Dusun Krasak, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (25/9) kemarin, sekitar 02.30 dini hari. Kedua pelaku itu tewas terjebur jurang, saat berusaha melarikan diri dari kejaran warga. Yakni jurang bekas lokasi galian C, persisnya di Brown Canyon.

    Kedua pelaku tersebut bernama, Arif, 25, warga Citarum, Semarang Timur dan Rahmadhani, 27, warga Kelud, Sampangan. Kini jenazah kedua pelaku dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang.

    Meski begitu, tiga pelaku lainnya selamat. Masing-masing bernama Hendro Wahyu, 32, warga Dorowati, Krobokan, Semarang Barat; Dimas Yuda, 23, warga Jalan MT Haryono; dan Deni alias Black, warga Kelud Sampangan. Black adalah kerabat pelaku yang tewas Rahmadhani.

    Berdasarkan informasi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tembalang, insiden tersebut bermula ketika komplotan enam begal ini mengendarai tiga sepeda motor dan membawa senjata tajam jenis parang. ”Awalnya, pelaku dari daerah Dr Cipto melakukan kejahatan, terus dikejar petugas, lari ke daerah Rowosari,” kata Kanit Reskrim Polsek 

    Tembalang, AKP Windoyo kepada Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (25/9) kemarin.

    Dikejar petugas bukannya jera, para pelaku justru melanjutkan aksi kejahatannya di daerah Rowosari. Para pelaku telah melukai korbannya bernama Bagus Yulianto Pamungkas, 26, warga setempat. Korban yang mengalami luka bacokan ini, lantas berteriak minta tolong dan didengar para tetangganya hingga akhirnya melakukan penghadangan.

    ”Setelah dihadang oleh warga dan petugas, para pelaku berusaha kabur tunggang langgang melarikan diri. Para pelaku dikejar ramai-ramai. Karena kondisi malam hari gelap, tidak mengetahui medan, akhirnya terjebur jurang,” katanya.

    Pelaku ini tewas terjatuh ke jurang dengan ketinggian antara 15-20 meter. Sedangkan tiga pelaku lainnya, berhasil diamankan dan satu pelaku berhasil melarikan diri. 

    ”Pelaku ini jatuh ke jurang. Tiga pelaku lain telah diamankan, satunya masih buron. Para pelaku ini telah mengonsumsi minuman keras (miras),” jelasnya.
    Para pelaku yang telah diamankan tersebut langsung diserahkan ke Polrestabes Semarang. Diduga, komplotan ini sebelumnya telah melakukan perampasan di Jalan Dr Cipto, pada hari sebelumnya. ”Pelaku sudah ditarik ke Polrestabes Semarang. Mereka juga diduga melakukan perampasan beberapa hari yang lalu. Ada beberapa laporan di 

    Polrstabes. Makanya ditarik ke situ. Ada juga beberapa laporan di kami,” ujarnya.

    Korban, Bagus langsung dilarikan ke RSUD Ketileng untuk mendapatkan perawatan. Telapak tangan sebelah kiri nyaris putus akibat sabetan senjata tajam para pelaku. 

    Sedangkan tiga pelaku telah diamankan beserta barang bukti dua unit sepeda motor Suzuki Satria FU warna merah dan Suzuki Smash warna biru.
    Salah satu pelaku, Hendro Wahyu saat dimintai keterangan mengatakan bahwa dirinya bersama dua rekanya Dimas dan Black berhasil selamat karena bersembunyi di dalam goa atau lubang di kawasan Brown Canyon. Namun kedua berhasil ditangkap, lantaran warga mengetahui kendaraan pelaku. ”Saya sembunyi, takut dimassa. Tapi akhirnya ketangkap, karena ada motor saya di situ,” jelasnya.

    Hendro juga mengakui, sebelum melakukan aksi kejahatan telah berpesta miras di daerah Petek, Semarang Utara. Selanjutnya, ia menuju Johar menghampiri dua rekanya Arif dan Rahmadhani, korban tewas. ”Dari Johar terus ke Dr Cipto, setelah itu ke Rowosari,” katanya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Djoko Julianto, mengatakan komplotan ini sebelum melakukan kejahatan di Rowosari, juga melakukan kejahatan di Jalan 

    Dr Cipto. Pihaknya kini masih melakukan pengembangan terhadap tiga pelaku yang telah diamankan. ”Komplotan ini sebelumnya melakukan kejahatan di Jalan Dr Cipto, ada laporan dari korban. Makanya kami monitor, dua hari kami intip,” katanya.

    Pihaknya juga terus melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap pelaku yang masih buron. Namun, pihaknya enggan memberikan keterangan terkait identitas nama pelaku tersebut. ”Satu pelaku masih buron. Diduga pelaku lebih dari dua kali melakukan aksi ini, di Dr Cipto sama Rowosari. Ini penyelidikan dan pengembangan,” pungkasnya. (mha/ida/ce1)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top