KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Peluncuran buku berjudul "Kisah Literasi Penuh Warna, untuk Anak" mewarnai peringatan HUT ke 75 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kebumen yang digelar di Pendopo Kabumian, Selasa 27 Mei 2025
Bupati Kebumen Lilis Nuryani Fuad, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh guru TK dan seluruh insan pendidikan anak usia dini di Kebumen.
Ia menyebut guru-guru TK adalah orang-orang pertama yang menanamkan nilai, membentuk karakter, dan menyalakan semangat belajar pada anak-anak Indonesia, khususnya Kebumen.
Bupati juga mengapresiasi inisiatif luar biasa ini. Buku ini bisa menjadi warisan literasi, bukan hanya untuk anak-anak sekarang, tapi juga untuk generasi guru selanjutnya. Bupati bahkan turut menulis cerita anak Raden Kamandaka yang erat kaitan ceritanya dengan penemuan Gua Jatijajar Kebumen.
"Di sini saya ingin tegaskan, pemerintah Kabupaten Kebumen tidak akan tinggal diam. Kami hadir dan akan terus mendukung guru-guru TK dalam berbagai program penguatan kapasitas, dan fasilitas pendidikan," tandasnya
Sementara itu, Ketua IGTKI Mujiaton Kholifah mengatakan, buku ini merupakan karya dari guru-guru TK di Kebumen yang dirangkum menjadi satu. Buku ini berisi cerita-cerita anak yang mengandung pesan moral, mengenai toleransi, persahatan, berbakti pada orangtua dan guru, serta pesan moral lainnya.
"Buku ini terbitkan oleh Penerbit Airlangga yang berisi kisah-kisah cerita anak dengan kemasan gambar yang menarik, penuh keceriaan dan kebahagiaan. Tentu saja isinya mengandung pesan-pesan moral yang coba kita kuatkan pada anak-anak di usia dini," ujar Mujiatun.
Sesuai dengan tema HUT PGTKI tahun ini, yakni “Guru TK Bermartabat, Anak Indonesia Hebat, Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun Mulai dari Taman Kanak-kanak.”, pihaknya berharap semangat literasi tumbuh pada anak-anak Indonesia.
"Tema ini merupakan wujud komitmen kita bersama bahwa masa depan bangsa dimulai dari pendidikan yang kokoh di usia dini, dan guru TK adalah pilar utamanya," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah dan pemangku kebijakan agar regulasi mengenai batas usia layanan PAUD dapat diperjelas Secara tegas dan operasional.
Sebagaimana telah diatur, dalam Permendikdasmen Nomor 3 tahun 2025, Taman kanak-kanak melayani anak usia 4 sampai 6 tahun. "Kami berharap usia 4—6 tahun ini benar-benar dikuatkan sebagai wilayah layanan Taman Kanak-kanak," ujarnya.
Sedangkan PAUD nonformal seperti Kelompok Bermain dan sejenisnya diharapkan fokus melayani usia 0-4 tahun. "Kami sangat menghargai keberadaan PAUD nonformal, namun pengaturan usia ini penting untuk mencegah tumpang tindih layanan, ketidakharmonisan di lapangan, bahkan perebutan peserta didik."
"Kami memohon dengan hormat kepada pemerintah untuk menyusun regulasi yang lebih eksplisit dan harmonis mengenai hal ini, demi menciptakan ekosistem PAUD yang saling melengkapi, tidak saling bersaing," tambahnya.
Berita Terbaru :
- Retret Jateng Ditutup, Ahmad Luthfi Tekankan ASN Miliki Sense of Crisis
- Prambanan Mendhut Interhash 2026 Bakal Diikuti Ribuan Peserta
- Satu Jamaah Haji Asal Kebumen Tutup Usia
- Dorong RPJMD Disusun Lebih Terukur dan Sistematis, Imam Satibi Berikan 7 Rekomendasi
- Meminta-Minta Secara Paksa, Pria di Kebumen ini Diamankan Polisi
- Peradi Kebumen Cetak Advokat-advokat Tangguh dan Berintegritas
- Tugu Lawet (masih) Langganan Banjir saat Hujan Deras