KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Gedung SMPN 7 Kebumen saat ini telah menjadi salah satu cagar budaya di Kabupaten Kebumen. Hal ini tak lepas dari nilai sejarah yang tinggi. Berdiri sekitar tahun 1915, SMPN 7 Kebumen awalnya merupakan Eks Ambachtsschool, atau sekolah kejuruan pertukangan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda
Komite SMPN 7 Kebumen, Hari Budhi Cahyono mengatakan SMPN 7 Kebumen baru saja menerima kunjungan dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Kunjungan yang difasilitasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen tersebut dalam rangka Sosialisasi Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Khususnya, melalui program pelestarian warisan budaya.
"Sebagai warga sekolah kami mewakili wali siswa sangat bangga dimana gedung sekolah tempat anak-anak kita menimba ilmu ini menjadi salah satu cagar budaya. Ke depan perlu diintegrasikan dengan program pembelajaran, ini sangat penting agar siswa dapat memahami warisan budaya yang mereka tempati ini," kata Hari kepada media, Minggu (4/5/2025).
Terpisah, Kepala SMPN 7 Kebumen, Sugeng Supoyo mengatakan, kelestarian gedung SMPN 7 Kebumen saat ini masih memiliki tantangan utama yang harus dihadapi.
Yakni setiap musim hujan lokasi sekolah ini sering tergenang banjir. Hal itu diakibatkan kontur tanah sekolah yang saat ini lebih rendah dari dataran di depan sekolah akibat kemajuan pembangunan jalan dan tata kota.
"Tantangan kami adalah gedung sekolah SMPN 7 Kebumen masih sering tergenang banjir, Kami mengusulkan solusi konkret dukungan dari pemerintah berupa penyesuaian saluran air di depan sekolah agar aliran air dapat berjalan lancar dan mencegah genangan, agar warga sekolah aman,nyaman tidak ada banjir di musim penghujan," katanya.
Sugeng berharap, pemerintah daerah dan komunitas pendidikan untuk dapat merealisasikan restorasi gedung serta perbaikan infrastruktur dengan menyelesaikan permasalahan drainase untuk mencegah terjadinya banjir di SMPN 7 Kebumen, sehingga sekolah ini tetap menjadi tempat belajar yang aman dan berdaya guna bagi generasi mendatang.
"Harapan kami semoga penyelesaian masalah banjir di sekolah kami segera teratasi dan pemerintah daerah dapat memberikan bantuan perbaikan infrastruktur untuk kenyamanan proses belajar mengajar," katanya. (fur
Berita Terbaru :
- Pagar Obwis Pantai Pandan Kuning Rusak, Diduga Ada Kesengajaan
- 705 PPPK di Kebumen Terima SK dari Bupati
- AirAsia Jadi Maskapai Pertama Penerbangan International Bandara A Yani
- Hipmi Jateng Tancap Gas Dukung Program Pembangunan Ekonomi Pemprov
- Ratusan Staf BPR se Jateng DIY Ikuti Pelatihan Tangani Kredit Bermasalah
- BPJS Optimalkan Peran Tim Forum Koordinasi Untuk Kepatuhan Badan Usaha
- Pedagang Pasar Wonokriyo hanya Bisa Pasrah Soal Penanganan Kebakaran