Para peserta merupakan siswa Sekolah Alam Indonesia (SAI) setingkat kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Kedatangan mereka dengan kereta dari Stasiun Pasar Senen Jakarta disambut hangat di Stasiun Kebumen oleh Badan Pengelola Geopark Kebumen dan Milangkori Tour yang akan memandu selama study di Kawasan Geopark Kebumen.
Kepala Sekolah Alam Indonesia Studio Alam Depok Kebumen, Risko Pujiantono, mengatakan, kunjungan study tour SAI ini merupakan kunjungan ke 5 ke Kebumen.
Ia menjelaskan, dipilihnya Geopark Kebumen sebagai tempat study pembelajaran tentang alam merupakan tempat ideal untuk belajar langsung di lapangan, baik tentang batuan, alam juga budaya dan berbagai budayanya.
“Ini adalah tahun kelima kami berkunjung ke Kebumen dan kami merasa puas dengan apa yg kami pelajari di sini. Kali ini kami akan berkunjung selama empat hari, mengunjungi Cagar alam Geologi Karangsambung, kawasan karst juga Kebumen kota khususnya di seputar Alun-alun Pancasila,” katanya.
Sementara itu, General Manager (BP) Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo menyambut baik kedatangan mereka, bahkan Sigit yang juga Owner Milangkori Tour ini secara pribadi langsung mendampingi para peserta untuk mengenalkan beberapa situs Geopark Kebumen dan memandu praktik langsung di lapangan.
“Kami mengambut baik SAI yang sudah tahun ke 5 ini selalu memilih study tour mengunjungi Kebumen dan hebatnya lagi anak-anak ini bisa secara mandiri hanya diampingi guru pendamping saja, ini adalah kesempatan kita untuk secara langsung melakukan pendampingan di kawasan Geopark, agar anak-anak ini lebih kenal dengan segala potensi dan situs Geopark Kebumen," jelasnya.
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan, para peserta SAI ini diajak menjelajahi lebih dari 5 destinasi dan situs Geoparak Kebumen. Mulai dari di BRIN di Karangsambung, Goa Jatijajar, Pantai Menganti, dan Alun-alun Pancasila, Eduwista Pertanian Agri Smart hinggak diajak mendaki Gunung Parang dan Eksplorasi Kawasan Geopark di Desa Seboro hingga situs batuan purba Batu Rijang.
"Para siswa juga kita ajak praktik secara langsung bagai aman membuat alat musik pukul terbang dari gerabah, jadi selain mereka disuguhkan dengan keindahan alam Kebumen, mereka kita ajak merasakan langsung potensi hingga kuliner yang ada di kawasan Geopark Kebumen, jadi kita berikan edukasi mulai dari keragaman hayati, keragaman budaya dan hingga keragaman biologi,” jelas Sigit.
Sigit menambahkan, saat ini Geopark Kebumen sedang dalam proses pengajuan ke Global Geopark Unesco. Persiapan teurs digenjot, mulai dari penguatan tim hingga persiapan dibeberapa situs yang akan disurvai secara langsung oleh tim Global Geopark Unesco yang akan dilakukan pada pertengahan tahun 2024 ini.
“Saat ini yang menjadi prioritas kita adalah perisiapan menuju UGGN, kita akan mendapat visitasi secara langsung oleh tim UGGN, kesiapan geosite (situs) kita saat ini sudah 60 persen, dengan jumlah total ada 41 geosite, 10 culturesite, dan 7 biosite yang tersebar di 22 kecamatan se Kabupaten Kebumen,” tambahnya.
“Dengan adanya kunjungan ini sudah terbukti bahwa Geoprak Kebumen mumpuni sebagai tujuan wisata pendidikan, selain kontenya yang sangat lengkap, juga aksesnya sangat mudah dibanding geopark lainnya,” ujarnya. (fur)
Berita Terbaru :
- Retret Jateng Ditutup, Ahmad Luthfi Tekankan ASN Miliki Sense of Crisis
- Prambanan Mendhut Interhash 2026 Bakal Diikuti Ribuan Peserta
- Satu Jamaah Haji Asal Kebumen Tutup Usia
- Dorong RPJMD Disusun Lebih Terukur dan Sistematis, Imam Satibi Berikan 7 Rekomendasi
- Meminta-Minta Secara Paksa, Pria di Kebumen ini Diamankan Polisi
- Peradi Kebumen Cetak Advokat-advokat Tangguh dan Berintegritas
- Tugu Lawet (masih) Langganan Banjir saat Hujan Deras