Sabtu, 27 Juni 2015

Kisah Empat Sekawan Pemburu Tempat Tersembunyi di Kebumen

Berawal dari Hobi, Ingin Potensi Wisata Kebumen Terkenal ke Segenap Penjuru
DOKUMENPRIBADI

KEBUMEN (Kebumen Ekspres)-SEKELOMPOK pria ini sama seperti yang lain, suka jalan-jalan apalagi bila libur atau akhir pekan. Bedanya, mereka menjelajah tempat-tempat yang masih belum tersentuh orang lain. Hasilnya, tempat indah nan tersembunyi itu kini menjadi obyek wisata alternatif bahkan menjadi primadona baru di Kota berslogan Beriman ini.
----------------------------
CAHYO K, Kebumen
----------------------------
LAGUNA Pantai Bopong, Pantai Lampon, Pantai  Pedalen, Pantai Surumanis atau Curug Bonosari adalah nama obyek wisata yang kini mulai dikenal dan dikunjungi wisatawan. Sebelumnya, tak banyak yang mengenalnya. Kalaupun ada, hanya kalangan terbatas yang sudah menginjakkan kakinya di tempat-tempat nan indah tersebut.

Para penikmat wisata patut berterima kasih kepada empat sekawan yang tergabung dalam Explore Kebumen ini. Meski indah, tak banyak awalnya yang mau menuju lokasi itu lantaran medan yang tak ramah. Namun tidak bagi Suja Sentosa (22), Setiawan Budi (22), Akbar Arifin (23) dan Edy (24).

Mereka bersusah payah mendatangi dan kemudian mengabadikan keindahannya. Selanjutnya, membaginya kepada khalayak melalui sebuah blog bernama the Explore Kebumen yang kemudian menjadi referensi sebagian masyarakat atau mereka yang berjiwa petualang untuk mengikuti jejak keempat orang itu.

Suja salah satu personel Explore Kebumen mengatakan, awal  terbentuknya blog itu berawal dari kesamaan hobi: jalan-jalan. Bosan dengan tempat-tempat yang "biasa" mendorong empat orang bertetangga yang tinggal di Jalan Mangkusari, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen tersebut blusukan ke tempat tersembunyi yang konon punya keindahan luar biasa.

Akhirnya berbekal tekad dan rasa penasaran, jadilah petualangan itu. "Latar belakangnya simple karena setiap week end (akhir pekan) kami bingung mau main kemana. Daripada main-main gak jelas lebih baik kami pergi ke tempat-tempat yang belum kami tahu biar nambah wawasan dan pengalaman."

"Ternyata setelah beberapa kali melihat keeksotisan alam Kebumen kami jadi percaya bahwa semua orang yang melihat keindahan ini pasti juga akan suka untuk berkunjung ke tempat ini," tuturnya.
Pastinya, empat sekawan itu membiayai sendiri perjalanannya. Biasanya, mereka berangkat berempat menggunakan sepeda motor. Bila ada yang karena kesibukannya tak bisa ikut, dua orang pun "jadi". Tak lupa, peralatan terdiri dari kamera, baik HP atau DSLR selalu mereka bawa. Selebihnya perbekalan seadanya. Sebagai oleh-oleh pulang ke rumah, mereka membawa dokumentasi setiap tempat yang mereka kunjungi yang umumnya dalam bentuk foto.

"Seringnya malah motret Cuma bawa HP saja yang simple dan enteng. Tapi kalau lagi pengin motret air terjun kami pake DSLR dan pake tripod biar bisa main slow speed motret air terjun. Jadi kelihatan menarik. Airnya kaya kapas. "

"Kalau foto-foto lautnya semua pake HP. Kemudian bekal makanan dan minuman juga selalu kami sediakan untuk kami bertahan hidup di sana hehe," ujar Suja diamini tiga rekannya yang lain.

Sejak memulai petualangan itu pada awal Januari 2015, sudah puluhan tempat mereka kunjungi. Untuk "kategori" pantai, mereka sudah menginjakkan kakinya di Pantai Lampon, Pantai  Pedalen, Pantai Surumanis yang masih asing ditelinga. Kemudian untuk kategori air terjun ada Curug Kali Anda, curug Bonosari, curug Gunungsari dan lain-lain termasuk gunung dan kolam alami yang ada di Kebumen.

Menurut Suja, mereka hampir selalu berhasil menuju lokasi yang dituju. Meski harus bersusah payah lantaran medan perjalanannya cukup melelahkan. Belum lagi bila tersesat dan harus bolak balik mencari jalur yang benar. Tapi rasa lelah itu terbayar ketika mereka  berhasil menemukan pesona alam yang indah itu.

"Pernah kami gagal menuju ke suatu lokasi yang ingin kami tuju yaitu sebuah air terjun yang konon berada di daerah pegunungan sebelah barat Menganti (Kecamatan Ayah). Sudah panas-panasan sampai bekal air minum hampir habis dan kami gagal menemukannya. Tetapi semua itu tidak kami anggap kegagalan, karena disitu kami menemukan tempat-tempat baru yang belum kami tahu sepanjang perjalanan," ujar mereka kompak.

Agar pengalaman itu tak hanya menjadi sebuah dokumentasi pribadi, mereka lantas membaginya kepada orang lain.  "Dari pada cuma foto-foto dan disimpan di memori nanti kalau penuh bakal dihapus itu foto kan sedih. Maka dari itu saya berinisiatif membuat sebuah blog sebagai media penyimpanan dan catatan perjalan kami selama menjelajah. Sekaligus supaya orang lain juga tahu tentang pesona tersembunyi yang dimiliki Kebumen kita ini. Makanya kami namai blog kami dengan explore kebumen," jelas Suja.

Selain itu, mereka membaginya melalui fanspage facebook dan group facebook  “Panorama Kebumen” yang anggotanya mereka juga aktif saling berbagi tempat-tempat indah di Kebumen.

Mereka berharap, apa yang mereka lakukan bisa membuat masyarakat Kebumen lebih mengenal kota ini dan tidak hanya mengenal keindahan kota-kota lain."Seperti laut Gunung Kidul Jogja misalnya yang selalu diperbincangkan. Mari kita mengenal pesona kota kita sendiri," kata mereka kompak.

Mimpi mereka, keindahan Kebumen itu bisa dikenal khalayak umum dari berbagai penjuru. Bahwa ada tempat-tempat  eksotis di Kebumen selain obyek-obyek wisata resmi yang sudah dikelola pemerintah. "Biar tidak monoton. Harapan kami adalah suatu hari  nanti tempat-tempat tersebut dapat dikelola lebih jauh oleh pemerintah Kebumen. Tapi entah kapan gak tahu," katanya. (*)

Berita Terbaru :