![]() |
Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Kepala Dinas Sosial PPKB Kabupaten Kebumen, dr HA Dwi Budi Satrio mengatakan, kegiatan pelatihan pembuatan dompet lucu ini menghadirkan dua pemateri asal Jakarta.
Masing-masing Dissa Syakina Ahdinisa, salah satu owner Deaf Cafe Fingertalk, dan Hijrah Saputra sebagai creative direktor of Publishindo. Dalam kesempatan itu, para peserta dilatih dari tingkat dasar. Dari mulai membuat pola, menggunting hingga menjahit dan menyusun sebuah dompet lucu dan boneka lucu.
Budi Satrio mengatakan, kegiatan ini tak lain untuk pengembangan kapasitas dari kaum difable. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan, mereka punya kemampuan untuk bekerja secara mandiri.
Budi Satrio kembali menegaskan, pihaknya telah berkomitmen memberdayakan para penyandang disabilitas di Kota Beriman. Sebab, para penyandang disabilitas tak selalu identik dengan ketergantungan. Mereka bisa mandiri.
Oleh karena itu, Budi Satrio mendorong masyarakat yang mempunyai anggota keluarga disabilitas agar memotivasinya untuk berkarya. "Mereka mungkin cacat secara fisik namun mereka memiliki segudang keahlian jika untuk dikembangkan seperti masyarakat normal lainnya," ujar Budi Satrio.
Sementara itu, Dissa Syakina Ahdinisa, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta. Bukan hal yang sulit. Bahkan, sudah banyak peserta yang mengikuti pelatihan dapat langsung berproduksi.
"Sebenarnya mereka bisa. Bahkan banyak dari peserta yang kami beri pelatihan jika sudah mahir sehari bisa memproduksi, 50 hingga 100 pics pouch," katanya di sela - sela acara.(fur)
Budi Satrio mengatakan, kegiatan ini tak lain untuk pengembangan kapasitas dari kaum difable. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan, mereka punya kemampuan untuk bekerja secara mandiri.
Budi Satrio kembali menegaskan, pihaknya telah berkomitmen memberdayakan para penyandang disabilitas di Kota Beriman. Sebab, para penyandang disabilitas tak selalu identik dengan ketergantungan. Mereka bisa mandiri.
Oleh karena itu, Budi Satrio mendorong masyarakat yang mempunyai anggota keluarga disabilitas agar memotivasinya untuk berkarya. "Mereka mungkin cacat secara fisik namun mereka memiliki segudang keahlian jika untuk dikembangkan seperti masyarakat normal lainnya," ujar Budi Satrio.
Sementara itu, Dissa Syakina Ahdinisa, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta. Bukan hal yang sulit. Bahkan, sudah banyak peserta yang mengikuti pelatihan dapat langsung berproduksi.
"Sebenarnya mereka bisa. Bahkan banyak dari peserta yang kami beri pelatihan jika sudah mahir sehari bisa memproduksi, 50 hingga 100 pics pouch," katanya di sela - sela acara.(fur)
Berita Terbaru :
- Peradi Kebumen Cetak Advokat-advokat Tangguh dan Berintegritas
- Tugu Lawet (masih) Langganan Banjir saat Hujan Deras
- Aksi Balap Liar Digagalkan Polisi
- Santri Bisa Kuliah Gratis Bahkan Dapat Uang Saku
- MAN 2 Kebumen Sabet Juara 3 Dari Ajang O2SN Tingkat Kabupaten
- Jangan Khawatirkan Loyalitas, Bupati Kebumen Diminta Kedepankan Meritokrasi,
- Estafet Kepemimpinan di SMK Gasmeka: Haru Melepas, Semangat Menyambut