• Berita Terkini

    Kamis, 07 September 2017

    Peringati 50 Tahun, LIPI Kebumen Luncurkan Aplikasi Eksplorer

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung Kebumen, kini telah meluncurkan aplikasi Eksplorer Karangsambung. Aplikasi itu yang dapat didown load secara gratis pada App Store dengan smartphone. Aplikasi yang dapat digunakan untuk memandu para calon pengunjung itu, diluncurkan pada peringatan HUT LIPI ke 50, tepatnya pada 23 Agustus 2017 lalu.

    Selain untuk memandu para calon pengunjung, pada aplikasi Eksplorer juga terdapat berbagai informasi yang mencakup sejarah geologi Karangsambung, navigasi ke lokasi batuan, informasi layanan jasa, jelajah museum batuan  menggunakan QR-code, kumpulan video serta seputar BIKK-LIPI.

    LIPI merupakan salah satu lembaga non departemen yang bergerak di sektor penelitian kini telah memberikan kontribusi berarti dalam pembangunan nasional selama 50 tahun mengabdi. LIPI mencatatkan diri dengan jumlah sitasi tertinggi dibandingkan dengan berbagai lembaga dan universitas yang ada di Indonesia. Tingginya jumlah sitasi atas publikasi itu, mengindikasikan bahwa publikasi LIPI mempunyai kualitas yang baik, walaupun belum tentu terbanyak dalam publikasi.

    Adapun jumlah sitasi atas publikasi LIPI adalah sebanyak 126.738, disusul Universitas Gajah Mada (UGM) sejumlah 36.613, Institut Teknologi Bandung (ITB) sebanyak 19.379, UIN Syarif Hidayatullah sejumlah 17.845. Selanjutnya yakni  Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 14.166, Universitas Indonesia (UI) sejumlah 11.514, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebanyak 9.875.

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejumlah 6.785, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebanyak 6.687, Universitas Brawijaya sejumlah 6.525. “Setelah itu secara urutan yakni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sebanyak 6.323, Universitas Padjajaran (Unpad) sejumlah 6.285, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebanyak 1.806,” tutur Kepala BIKK- LIPI Karangsambung Edy Hidayat MT, kepada Ekspres, Rabu (6/7/2017).


    Kasi Pengembangan LIPI Karangsambung Puguh Dwi Raharjo MSc mengemukakan pada Peringatan HUT ke 50, LIPI Karangsambung juga melaksanakan serangkaian lomba menggambar, fotografi dan debat. Selain itu dilaksanakan pula lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat Kabupaten Kebumen dengan mengangkat tema “Lingkungan hidup, sumber daya alam, kebencanaan dan kearifan lokal pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung dan Karst Gombong Selatan. “Kegiatan itu diikuti ratusan pelajar SD, SMP dan SMA/SMK.  Lomba Fotografi diikuti oleh 75 peserta umum, gambar diikuti oleh 86 pelajar SD/MI, lomba debat diikuti oleh 12 tim SMP/MTs dan Karya Tulis Ilmiah diikuti oleh 42 makalah tingkat SMA/SMK,” paparnya.

    Peneliti Utama LIPI  dan ketua Juri KTI Ir Chusni Ansori MT mengemukakan banyaknya siswa yang mengirimkan makalah, menunjukkan pelajar Kebumen mempunyai minat yang tinggi di bidang tulis menulis. Kendati demikian mayoritas kualitas tulisannya masih perlu ditingkatkan. “Karangsambung merupakan tempat terbaik untuk mempelajari  tentang konsep tektonik lempeng. Di tempat ini terdapat bukti-bukti nyata hasil subduksi lempeng samudera Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia sekitar 121-60 juta tahun lalu,” terangnya

    Karangsambung, lanjut Chusni, merupakan laboratorium alam. Di tempat ini terdapat aneka ragam batuan tua dengan berbagai tempat pembentukan dari dasar samudera hingga tepi benua terbentuk. Sedangkan Kawasan Karst Gombong Selatan mempunyai keunikan dengan cockpit karst serta proses karstifikasi yang menghasilkan gua-gua dengan ornamen yang menarik. Kawasan  itu merupakan sumber pembelajaran, wisata dan ekologi goa.

    “Diharapkan kedua kawasan Cagar Geologi ini dapat terhubung dalam konsep geopark  Karangsambung-Karangbolong yang mensinergikan antara konsep konservasi dengan pengembangan ekonomi lokal. Namun jika kedua kawasan ini tidak dapat diwujudkan dalam satu kawasan Geopark ada baiknya Kawasan Karangsambung disambungkan dengan dataran Tinggi Dieng yang merupakan dua lokasi potensi geopark menjadi Geoparak Dieng-Karangsambung,” ucap Chusni. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top