• Berita Terkini



    Senin, 08 Juli 2019

    Serunya Reuni Alumni UGM Angkatan 74 di Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kendati sudah berpisah puluhan tahun, tak menghalangi persaudaraan para  alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1974. Di tengah kesibukan, mereka menyempatkan diri saling melepas kangen dengan menggelar reuni akbar.

    Reuni akbar di digelar Sabtu-Senin (6-8/7/2019). Pertemuan kembali para rimbawan, sebutan untuk alumni Fakultas Kehutanan, itu sendiri berjalan menarik. Mereka yang rata-rata sudah berusia di atas 65 tahun memilih mengunjungi tempat-tempat yang bernuansa alam. Antara lain ke Goa Jatijajar dilanjutkan menelusuri hutan mangrove di Pantai Logending dengan menggunakan perahu.

    Wajah-wajah ceria alumni pun terlihat saat mereka menelusuri muara Sungai Bodo, perbukitan  karts Gombong Selatan. Termasuk, saat menikmati kuliner seafood hasil tangkapan para nelayan di Pantai Ayah.
    Tak cukup itu, para alumni yang datang dari Jawa Tengah, Jakarta, Gorontalo,  Kalimantan Selatan hingga Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) juga mengunjungi Hutan Wanagama  III di Pantai Pandan Kuning, Petanahan.
    Tak hanya "bersenang-senang", para rimbawa itu menggelar aksi bersih sampah di  sekitar objek wisata Pantai Petanahan.
     Sebagai pengobat lelah, mereka menyantap aneka makanan tradisional seperti kepala muda, lepet, jagung rebus, kacang rebus, nasi pecel dan peyek yutuk khas pesisir selatan.

    "Kegiatan ini untuk meningkatkan silaturahmi antarteman. Sekaligus mengenalkan potensi pariwisata  yang ada di Kebumen," ujar KRT Darori Wonodipuro yang menjadi tuan rumah dalam acara kemarin.

    Darori, anggota Komisi IV DPR RI yang terpilih kembali pada Pileg 2019 itu mengatakan, reuni tersebut digelar setiap tahun. Tahun depan diputuskan, reuni tahun berikutnya kan digelar di Tawanmangu. Adapun tahun depannya lagi, dia mengusulkan untuk digelar di Danau Toba.


    Titien Maryati, salah satu peserta reuni asal Jakarta baru mengetahui bahwa Kebumen memiliki potensi pariwisata yang cukup bagus. Hanya saja, potensi itu perlu dikembangkan agar memiliki daya tarik wisata.


    "Mungkin perlu menggaet investor  atau memberdayakan masyarakat sekitar melakukan inovasi agar memberikan nilai tambah tempat ini  untuk dikunjungi wisatawan," ujar Titien Maryati.(cah)

    Berita Terbaru :