Rabu, 25 Juni 2025

Penerapan Jam Malam bagi Remaja Kebumen Dinilai tak Efektif


KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Penerapan jam malam bagi para remaja yang hobi tongkrong dan begadang hingga lewat tengah malam, dinilai bukan solusi terbaik. Alih-alih diserahkan kepada pemerintah, menyikapi fenomena remaja hobi  begadang justru peran orang tua menjadi faktor utama.


"Saya berani memastikan tidak akan efektif dengan pemberlakuan jam malam oleh Pemkab Kebumen. Justru akan muncul perlawanan dalam berbagai bentuk," ujar pemerhati kebijakan Kabupaten Kebumen, Achmad Marzoeki, kemarin (22/6/2025).


Perlunya penerapan jam malam ini sebelumnya dilontarkan Ketua PCNU Kabupaten Kebumen, Dr Imam Satibi. Imam Satibi yang juga akademisi itu perlu adanya upaya intervensi dari Pemkab menyikapi fenomena anak muda dan remaja tongkrong hingga lewat tengah malam di seputaran pusat kota Kebumen.  


Anak muda dan remaja tongkrong hingga lewat tengah malam dinilai Imam Satibi dinilai jelas bukan hal positif. Setidaknya hal ini membuat khawatir para orang tua dan mengusik para pelaku pendidikan.


Achmad Marzoeki meminta tidak lantas menghakimi anak muda dan remaja yang doyan tongkrong hingga lewat tengah malam. Fenomena ini, lanjut dia, seharusnya menjadi instrospeksi bagi para orang tua. "Jangan-jangan orang tuanya keluyuran juga. Apa hasil kegiatan parenting yang kini sudah banyak dilakukan sekolah-sekolah untuk wali siswa," ujarnya


Achmad Marzoeki menambahkan, teladan atau contoh orang tua menjadi penting dalam kasus semacam ini. Seringkali, perilaku baik para orang tua saja belum cukup bagi anak untuk meniru dan menaati perintah. Terlebih bila para orang tua justru melakukan apa yang ia larang bagi sang anak


"Keluarga yang harus mengatur dan mengondisikan agar anak tidak keluyuran tengah malam. Kalau anak-anak muda keluyuran sampai tengah malam, semestinya kita bertanya, orang tuanya ke mana bisa tidak peduli?" katanya 


Achmad Marzoeki lantas menceritakan pengalaman pribadinya. Ia dan keluarganya membesarkan tiga anak laki-laki di rumah yang langsung berhadapan dengan alun-alun Pancasila Kebumen


Sejauh ini, ia tidak pernah menghadapi masalah anak keluyuran sampai malam. "Bahkan anak bungsu saya, sekarang kelas X MAN 2 Kebumen, yang malah nanya ke saya setiap pulang dari Masjid Agung Kebumen usai salat Isya, ayah masih mau keluar tidak? Kalau tidak maka anak saya terus mengunci pintu depan. Padahal di alun-alun kadang sedang ada tontonan kegemaran remaja seusianya," ujarnya


Achmad Marzoeki sendiri mengaku pernah menegur para remaja yang tongkrong hingga lewat tengah malam di alun-alun Pancasila Kebumen. "Sekali waktu saya dan istri tengah malam keluar jalan-jalan di alun-alun. Kalau melihat ada sekumpulan anak muda, terlebih ada yang lain jenis, kami dekati, ajak bicara sebentar, dan menyarankan untuk pulang karena sudah malam," katanya. (cah)



Berita Terbaru :