Kamis, 12 November 2015

Sarang Buaya Bakal Ditanami Mangrove

SUDARNO AHMAD/EKSPRES
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Habitat buaya muara (crocodylus porosis) di bantaran Kali Bodo, Kecamatan Ayah, bakal ditanami mangrove dalam waktu dekat. Wilayah tersebut terus dihijaukan untuk menjaga ekosistem muara, yang terancam rusak. Terlebih, sejak kemunculan beberapa buaya muara, setiap harinya terdapat ratusan warga yang datang ke tempat tersebut.  

Penanaman pohon mangrove tersebut diprakarsai oleh Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) Pansela, bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo (BPDAS SOP), dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Kebumen.
Sebenarnya, bantaran sungai yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Kebumen dengan Cilacap, sudah mulai lebat oleh rimbunnya hutan mangrove. Namun, di sejumlah titik masih perlu perhatian serius, khususnya di lokasi munculnya buaya buara.

Pembina KPL Pansela Sukamsi, mengatakan lahan yang akan ditanami mangrove seluas enam hektare. Sedangkan tanaman mangrove yang akan ditanam di lahan tersebut sebanyak 40 ribu batang.

Sedangkan jenis yang akan ditanam yaitu Rhizophora Mucronata. Jenis ini dipilih karena memiliki berbagai keunggulan. Diantaranya, mampu menghimpun lumpur dengan akarnya yang menjulur dari atas ke bawah. selain itu, lumpurnya gembur sehingga disukai ikan, kepiting, udang, serta menjadi habibat hewan lain.

"Selain itu menghasilkan buah yang bernilai ekonomis," terang Sukamsi, saat melakukan pemetaan lokasi yang akan ditanami mangrove bersama perwakilan BPDAS SOP, dan Dishutbun Kebumen, Rabu (11/11/2015).

Sukamsi menyebut, saat ini tidak kurang dari 35 hektare lahan di kawasan tersebut telah menjadi hutan mangrove. Namun, masih ada sekitar 25 hektare lahan yang perlu mendapat perhatian serius. "Kita terus berupaya, agar nantinya bisa kita atasi semua," ujarnya.

Lebih jauh, Sukamsi, menjelaskan aksi tersebut bertujuan untuk membentuk green belt/sabuk hijau kawasan pantai dan muara sungai. Selain juga melestarikan hutan mangrove, serta menanamkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Hutan mangrove secara fisik berfungsi untuk menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh terhadap abrasi air laut. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi/abrasi, menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru. Serta sebagai kawasan penyangga proses intrusi/rembesan air laut ke danau sekaligus sebagai filter air asin menjadi air tawar.(ori)

Berita Terbaru :