![]() |
GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA |
Wali Kota Haryadi Suyuti menyambut positif animo yang besar dari masyarakat tersebut. Ia pun sempat berkelakar, dengan banyaknya orang yang berlatih memanah, akan banyak warga Kota Jogja yang memiliki hati bersih.
Sebab, sesuai dengan asal namanya, berasal dari kata manah yang berarti hati. Makanya, dengan banyaknya orang berlatih jemparingan, banyak yang berlatih olah rasa. Bukan hanya dengan olah raga.
”Maknanya bagaimana kita bisa mengolah rasa untuk kehidupan sehari-hari,” ujar HS, sapaan akrabnya, kemarin.
Banyaknya peserta ini, karena tak lepas dari adanya komunitas pencak silat dari seluruh Paseduluran Angkringan Silat (PAS) Jogjakarta. Mereka turut mengikuti Gladen Ageng Jemparingan tersebut diselenggarakan Paguyuban Dewondanu itu. Bahkan, pesertanya tak hanya orang dewasa. Anak-anak pun ikut meramaikan lomba ini.
Manfaat yang baik dari memanah ini mendapatkan dukungan dari HS. Ia berkomitmen untuk bisa ikut melestarikan budaya yang kaya akan manfaat ini. HS bahkan menjanjikan, halaman balai kota bisa dimanfaatkan untuk berlatih Jemparingan ini.
”Tiap selapan atau 35 hari, bisa diselenggarakan kegiatan bersama yang melibatkan berbagai komunitas jemparingan di sini,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemkot memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk pengembangan jemparingan di halaman balai kota. Apalagi, jemparingan ialah budaya kita yang kaya akan makna filosofis.
Ketua Panitia Suryadi menyambut positif. Ia memastikan, akan memanfaatkan fasilitas dari pemkot tersebut. Ini mengingat, banyaknya peminat jemparingan akhir-akhir ini. ”Banyak yang ingin belajar unggah-ungguh atau tata krama dengan berlatih jemparingan,” terangnya.
Ia mengatakan, tata krama yang harus dilalui mulai dari penggunaan pakaian adat lengkap sampai blangkon hingga jarit. Kemudian, saat memanah juga dengan duduk bersila. Jauh berbeda dengan kegiatan memanah konvensional yang dilakukan dengan berdiri.
Itu belum kesulitan teknis jemparingan. Target memanah yang hanya berupa bandul berdiameter 2,5 centimeter dan panjang 15 centimeter. Target tersebut dipasang berjarak 35 meter untuk kategori dewasa dan 20 meter kategori anak-anak.
”Memang rumit dan sulit, tapi di situlah ada proses olah rasa. Harus benar-benar konsentrasi untuk bisa mencapai tujuan atau target,” tandasnya. (eri/ila)
Manfaat yang baik dari memanah ini mendapatkan dukungan dari HS. Ia berkomitmen untuk bisa ikut melestarikan budaya yang kaya akan manfaat ini. HS bahkan menjanjikan, halaman balai kota bisa dimanfaatkan untuk berlatih Jemparingan ini.
”Tiap selapan atau 35 hari, bisa diselenggarakan kegiatan bersama yang melibatkan berbagai komunitas jemparingan di sini,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemkot memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk pengembangan jemparingan di halaman balai kota. Apalagi, jemparingan ialah budaya kita yang kaya akan makna filosofis.
Ketua Panitia Suryadi menyambut positif. Ia memastikan, akan memanfaatkan fasilitas dari pemkot tersebut. Ini mengingat, banyaknya peminat jemparingan akhir-akhir ini. ”Banyak yang ingin belajar unggah-ungguh atau tata krama dengan berlatih jemparingan,” terangnya.
Ia mengatakan, tata krama yang harus dilalui mulai dari penggunaan pakaian adat lengkap sampai blangkon hingga jarit. Kemudian, saat memanah juga dengan duduk bersila. Jauh berbeda dengan kegiatan memanah konvensional yang dilakukan dengan berdiri.
Itu belum kesulitan teknis jemparingan. Target memanah yang hanya berupa bandul berdiameter 2,5 centimeter dan panjang 15 centimeter. Target tersebut dipasang berjarak 35 meter untuk kategori dewasa dan 20 meter kategori anak-anak.
”Memang rumit dan sulit, tapi di situlah ada proses olah rasa. Harus benar-benar konsentrasi untuk bisa mencapai tujuan atau target,” tandasnya. (eri/ila)
Berita Terbaru :
- Polisi Gerebek Ruko di Kuwarasan, Puluhan Botol Miras Disita
- Bursa Caketum KONI Kebumen Menghangat
- 15 Personel Polres Kebumen Terima Penghargaan
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional