• Berita Terkini

    Kamis, 19 Oktober 2017

    Buaya Muncul di Sawah Bikin Warga Kedungwinangun Ketakutan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kemunculan seekor buaya berukuran besar di areal persawahan Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Selasa (17/10/2017), membuat warga resah. Mereka berharap, pemerintah melalui dinas instansi terkait segera melakukan penangkapan.

    Sembari menunggu itu dilakukan, kemarin warga berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemunculan buaya Muara Lukulo tersebut. Tak hanya itu, mereka lantas berinisiatif melakukan upaya pencarian.

    Firmasnyah (28), salah satu warga mengatakan, mereka telah menyusuri tepian sungai Lukulo pada Selasa malam atau beberapa jam setelah buaya muncul pada pagi hari sebelumnya.

    "Kami mendatangi lokasi dimana buaya pernah muncul. Selain itu beberapa warga juga mencoba menyisir tepian Sungai Lukulo," katanya, kemarin (18/10/2017).

    Pada saat itu beberapa warga  sempat melihat buaya mendarat. Meski suasana malam dan hanya menggunakan senter, buaya sempat terlihat di keremangan malam. "Bahkan mata buaya sempat memantulkan sinar saat  warga menyorotkan senter. Jelas banget bahwa itu adalah mata buaya. Bahkan meskipun remang-remang kami melihat badannya yang memanjang dalam gelap,” ucapnya.

    Seperti diberitakan, seekor buaya berukuran tak kurang dari 4 meter menampakkan diri di area persawahan Desa Kedungwinangun, Selasa pagi. Kemunculan buaya ini diduga disebabkan karena sarangnya yang berada di Sungai Lukulo tengah banjir bandang.

    Kepala Desa terpilih Kedungwinangun,  Nur Supriyati ditemui terpisah mengatakan, kemunculan buaya di wilayahnya memang telah membuat warga resah. Warga pun mengaku tak tenang saat beraktivitas, mengingat buaya muncul di area persawahan. Tak kalah cemas, para orang tua yang mengkhawatirkan anak-anaknya.

    Nur Supriyati mengatakan, daerah tepi sungai memang bukan tempat yang ramah untuk bermain anak. Kendati demikian hingga kini banyak anak yang acap kali bermain di tempat tersebut. Beberapa juga melakukan aktivitas di sekitar Sungai Lukulo. Bahkan terkadang terdapat pula beberapa warga yang memancing ikan di sungai. “Buaya sangat pandai dalam mendekati mangsanya. Dengan tenang buaya akan mengendap-endap mendekati mangsa dan kemudian menangkapnya,” ujar Kades terpilih yan akan dilantik pada 30 November mendatang itu.

    Oleh sebab itu, Nur Supri berharap, pemerintah segera melakukan penanganan. Meski buaya merupakan hewan yang dilindungi, namun keselamatan warga tentunya harus lebih diutamakan. “Karena hewan itu dilindungi, maka yang menangkap seharusnya dari pemerintah dengan membawa pawang,” jelas dia.(mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top