 |
| Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti bersama Kasubag Humas AKP Willy B/POLRESKEBUMENFOR EKSPRES |
"Dugaan sementara, korban sudah meninggal kurang lebih 3 bulan," ujar Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, SSos, Kamis (27/7/2017).
Dengan kondisi saat ini plus kerangka yang sudah tidak utuh lagi, menjadi kendala sendiri untuk mengungkap identitas. "Untuk lebih yakinnya, Polres Kebumen akan membawa kerangka itu ke Labfor RSCM untuk diselidiki," lanjut AKBP Titi.
Baca juga:
(Penemuan Tengkorak dan Tulang Manusia Gegerkan Karanggayam)
Sementara itu, warga meyakini, korban bukan warga setempat. "Menurut kami, itu adalah orang luar desa kami. Bahkan, mereka yang akan ke Bukit Butak, pasti meminta ijin ke warga. Desa kami satu satunya akses jalan menuju bukit Butak," ucap, Samiyo (32), warga Desa Kajoran, Karanggayam yang pertama kali menemukan mayat tersebut.
Bukit Butak adalah lokasi persis dimana Samiyo menemukan mayat itu. Menurut keterangan Samiyo, yang sehari hari sebagai pencari rumput, desanya merupakan satu satu nya akses yang dilalui pengunjung jika mau ke bukit Butak dimana TKP penemuan kerangka ditemukan.
Seperti diberitakan, penemuan kerangka mayat yang ditemukan dalam keadaan sudah tak utuh lagi serta hanya menyisakan tengkorak dan tulang belulang menggegerkan warga Desa Kajoran Kecamtan Karanggayam, Rabu (26/7/2017).
Samiyo (32), warga yang saat itu tengah mencari rumput, menemukan tengkorak, tulang kaki, iga, rusuk. Juga helaian rambut dan sobekan kaus hitam seperti kostum pemain kuda lumping. Adapun lokasi penemuan, Bukit Butak, desa Kajoran yang jauh dari pemukiman warga.
Peristiwa ini lantas dilaporkan kepada perangkat desa setempat yang meneruskannya kepada Polsek Karanggayam. Hingga kemudian, pada Kamis (27/7/2017), Kapolres Kebumen beserta jajarannya mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)..(cah)
