• Berita Terkini

    Kamis, 30 Juni 2016

    Petani Bunga Berharap Berkah Lebaran

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tradisi nyekar (membawa bunga) yang dilakukan sebagian besar masyarakat saat ziarah kubur menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bunga. Sebab, banyaknya warga yang ziarah makam, membuat permintaan bunga meningkat.

    Salah satu petani bunga, Ahmadi (39) mengatakan, bunga-bunga itu akan ramai dibeli saat pasaran Wage, masa awal puasa (unggahan) dan lebaran (turunan). "Pada Pasaran Wage permintaan bunga cenderung meningkat. Pasalnya setelah Wage merupakan pasaran Kliwon, sehingga masyarakat Jawa banyak yang berziarah kubur atau nyekar. Begitupun pada masa unggahan dan menjelang Bulan Syawal, warga kembali melakukan tradisi ziarah kubur," ujar warga Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren itu, baru-baru ini.


    Ahmadi menjelaskan, usaha bunga telah digeluti oleh orang tuanya Amini (70) sejak 20 tahun yang lalu.  Usaha itu berawal dari ibunya yang menanam bunga mawar. Lambat laun usaha yang digelutinya tersebut kian berkembang. Kini telah memiliki 20 ubin kebun mawar dan 15 ubin kebun bunga kenanga. “Selain itu terdapat pula pohon bunga kantil,” tuturnya.

    Bunga mawar dijual pertangkai. Adapun kisaran harga mencapai Rp 500 pertangkai. Sementara bunga kenanga dijual dengan Rp 50 ribu perkilogram. Sedangkan bunga kantil dijual dengan harga Rp 500 per 10 bunga. Namun, harga itu bisa berubah-ubah sesuai permintaan. "Kalau permintaan naik harga ikut naik," paparnya.

    Menurut Amini, usaha penjualan bunga untuk keperluan ziarah memang cukup menjanjikan. Jika sudah banyak relasi maka tidak akan kesulitan dalam pemasaran. Pasalnya penjual bunga akann mendatangi para pemilik kebun. Momen lebaran pun menjadi momen yang mereka nantikan. “Ya mereka akan datang kesini sendiri. Kalau perawatannya bagus bunga akan terus ada sepanjang masa," katanya.

    Apalagi, perawatan bunga sangat mudah. Jika pohon dalam kondisi kurang pupuk maka akan ditabur urea disekitar pohon. Selain itu perawatan meliputi pemangkasan batang yang mati dan penggantian pohon yang sudah tua. “Rata-rata perbulan penghasilan mencapai Rp 600 ribu," katanya.

    Amini menceritakan sebelum kebun bunga kenanganya banyak maka pohon bunga kenanga yang dimiliki selalu dicangkok. Meski hal itu mengganggu pertumbuhan namun tetap dilakukan dengan tujuan untuk memperbanyak pohon. “Kalau saat ini tidak pernah lagi dicangkok, sehingga pohon bunga tampak rimbun dan segar,” terangnya.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top