Senin, 26 Mei 2025

Hadiri Milad Aisyiyah ke-108, begini Harapan Bupati Kebumen Lilis Nuryani



KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen Lilis Nuryani Fuad mengapresiasi peran serta Aisyiyah dalam pembangunan daerah. Aisyiyah, diakui Bupati  bukan hanya sebagai organisasi perempuan, tetapi sebagai gerakan yang membawa harapan.


Oleh karena itu, Bupati memiliki harapan besar, khususnya bersama Pemerintah Daerah terlibat dalam penanganan masalah perempuan di Kebumen. 


"Tentu saja kita mengapresiasi peran besar ‘Aisyiyah.  ‘Aisyiyah terus aktif dan tidak pernah lelah. Dari pendidikan, kesehatan, ekonomi umat, hingga penguatan keluarga, semua dilakukan dengan hati. Dengan cinta. Dengan keikhlasan," ujar Bupati saat menghadiri resepsi Milad Aisyiyah ke-108 yang berlangsung di Pendopo Kabumian Minggu 25 Mei 2025.


Sebagai organisasi yang mewadaih peran perempuan, Bupati mengatakan masih banyak kaum Hawa di Kebumen yang terbatas aksesnya terhadap pendidikan. Masih ada keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan, ekonomi, bahkan kekerasan dalam rumah tangga. 


Ia mengajak warga Aisyiyah terlibat dalam persoalan gender. "Semua itu menjadi PR kita bersama. Pemerintah butuh tangan-tangan lembut tapi kuat seperti ‘Aisyiyah. Tangan yang penuh kasih sayang, tapi juga penuh tekad dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan keadilan sosial," ujarnya.


"Saya yakin, jika perempuan berdaya, maka keluarga akan kuat. Jika keluarga kuat, maka masyarakat pun akan tangguh. Dan dari sanalah pembangunan yang sesungguhnya dimulai," tambahnya.


Sementaa itu, Ketua PD Aisyiyah Kebumen Navi Agustina mengatakan tema Milas Aisyiyah tahun ini adalah "Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayyibah menuju Ketahanan Nasional" Tema ini bukan sekadar slogan, tapi merupakan ajakan konkret untuk menjawab tantangan besar bangsa hari ini.


"Tema ini mengajak kita bagaimana mewujudkan kemandirian pangan dari akar rumput, dari desa-desa, dan dari keluarga-keluarga kita," ujarnya.

Aisyiyah terus mensosialisasikan kepada warga dan lingkungan untuk menciptakan ketahanan pangan yang mandiri dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah. Serta mampu mengolah bahan alam yang tesedia menjadi makanan yang sehat dan bergizi.


"Pada kesempatan kali ini dari masih masing-masing cabang/kecamatan menampilkan hasil olahan makanan yang sehat bergizi, tadi banyak disajikan makanan-makanan asli produk Aisyiyah ada jamu, makanan kering dan makanan basah," tuturnya.


Navi percaya jika keluarga kuat secara pangan, maka Indonesia akan kuat secara keseluruhan. "Dari pekarangan rumah, dari kebun kecil, dari dapur ibu-ibu ‘Aisyiyah, mari kita bangun kekuatan pangan yang tangguh, berdaya, dan membawa maslahat," tandasnya.


Berita Terbaru :