Waung alias asu bagi Jon Kemplu adalah makhluk paling mengerikanng. Kalau ketemu dengan yang namanya kirik, pasti pilih lebih baik menyingkir.
Nah, pernah suatu hari Kemplu sedang jalan-jalan. Tiba-tiba, di depannya tampak seorang cewek, sebut saja Lady Markonah, sedang bercengkerama dengan hewan piaraannya.
”Wah, sing nduwe tah nyong gelem, tapi kirike maaf-maaf saja,” batin Kemplu, sambil mlipir-mlipir berjalan melewati Lady Markonah yang sedang ”momong asu” itu.
Entah kenapa, tiba-tiba saja anjing milik Markonah malah berjalan menuju ke arah Kemplu sambil melet-melet
Nah, pernah suatu hari Kemplu sedang jalan-jalan. Tiba-tiba, di depannya tampak seorang cewek, sebut saja Lady Markonah, sedang bercengkerama dengan hewan piaraannya.
”Wah, sing nduwe tah nyong gelem, tapi kirike maaf-maaf saja,” batin Kemplu, sambil mlipir-mlipir berjalan melewati Lady Markonah yang sedang ”momong asu” itu.
Entah kenapa, tiba-tiba saja anjing milik Markonah malah berjalan menuju ke arah Kemplu sambil melet-melet
dan buntutnya kopat-kapit.
Menyadari ada bahaya mengancam, Kemplu pun langsung mlayu banter pisan. Sementara Lady Markonah yang melihat anjingnya mengejar orang langsung ngorong-ngorong, ”Bleki...Bleki...!!!”
Sang anjing pun manut dan berhenti mengejar. Tapi lain halnya dengan Jon Kemplu . Ia tetap nyrantal mlayu banter pisan, tidak tahu kalau anjingnya sudah tidak mengejar. Orang-orang yang dilewati pun gumun ada apa dengan dia.
Sampai di jalan besar, hampir saja Kemplu langsung nyabrang kalau tidak ditahan Mr Daplun dan Jeny Sariwen saat bertemu dengannya. ”He, ana apa mlayu kaya dioyok setan?” tanya Daplun.
”Aaa... anu. Ana asu nguber koh...” jawab Kemplu ngos-ngosan.
”Endi, lha ora ana sing ngubere koh pecicilan,” tegur Daplun, sambil celingukan kiri kanan. ”Kaya artis bae diuber-uber fans sampe keweden," goda Sariwen.
"Mbahmu kaya artis, genah diuber kirik koh," kata Kemplu.
"Lha endi dasar sok terkenal sampe ngarani asu dadi penggemare," ledek Daplun.
Kemplu pun cuma cengar-cengir karo kisinan. (*)
Menyadari ada bahaya mengancam, Kemplu pun langsung mlayu banter pisan. Sementara Lady Markonah yang melihat anjingnya mengejar orang langsung ngorong-ngorong, ”Bleki...Bleki...!!!”
Sang anjing pun manut dan berhenti mengejar. Tapi lain halnya dengan Jon Kemplu . Ia tetap nyrantal mlayu banter pisan, tidak tahu kalau anjingnya sudah tidak mengejar. Orang-orang yang dilewati pun gumun ada apa dengan dia.
Sampai di jalan besar, hampir saja Kemplu langsung nyabrang kalau tidak ditahan Mr Daplun dan Jeny Sariwen saat bertemu dengannya. ”He, ana apa mlayu kaya dioyok setan?” tanya Daplun.
”Aaa... anu. Ana asu nguber koh...” jawab Kemplu ngos-ngosan.
”Endi, lha ora ana sing ngubere koh pecicilan,” tegur Daplun, sambil celingukan kiri kanan. ”Kaya artis bae diuber-uber fans sampe keweden," goda Sariwen.
"Mbahmu kaya artis, genah diuber kirik koh," kata Kemplu.
"Lha endi dasar sok terkenal sampe ngarani asu dadi penggemare," ledek Daplun.
Kemplu pun cuma cengar-cengir karo kisinan. (*)
Berita Terbaru :
- Seniman Kebumen Ciptakan Lagu "Koperasi Merah Putih"
- MTs Salafiyah Alhasani Jatimulyo Alian Lepas 43 Siswa
- Kebumen Jadi Tuan Rumah Ngaji Pendidikan GSM
- Milad ke 40 RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Hadirkan Pelayanan Berbintang
- Identitas Kependudukan Digital di Kebumen Capai 137.000 Pengguna
- Terima Sertifikat dari UNESCO, Bupati Lilis Bertolak ke Paris
- Empat Jabatan Perwira Diserahterimakan, Tiga Diantaranya Merupakan Kapolsek