• Berita Terkini



    Rabu, 04 Juni 2025

    Kebumen Jadi Tuan Rumah Ngaji Pendidikan GSM


    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Sedikitnya 550 guru dan tenaga pendidikan dari perwakilan sekolah kabupaten/kota se Jawa Tengah kumpul di Mexolie Hotel Kebumen, Sabtu (31/5/2025). Mereka datang untuk berdiskusi dan mengikuti Ngaji Pendidikan. Acara ini digelar oleh komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).



    Leader Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Kebumen, Aziz Mustofa SPd Si, mengatakan kali ini Kebumen menjadi tuan rumah Ngaji Pendidikan Ngaji Pendidikan. Adapun tema “Bebaskan diri dari mental terjajah”, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar dua bulan sekali.


    “Ini untuk pertama kalinya Kabupaten Kebumen menjadi tuan rumah Ngaji Pendidikan, acara ini merupakan ajang kumpul silaturahmi dan diskusi para guru untuk meningkatkan skil tenaga pendidik,” kata Aziz didampingi Ketua Panitia, Fresti Sunandari Spd MPd.

    Ngaji Pendidikan kali ini mengundang narasumber Founder GSM, Muhammad Nur Rizal yang juga pengajar di UGM.


    Aziz menjelaskan, kegiatan Ngaji Pendidikan ini bertujuan untuk mendorong para guru lebih leluasa mengembangkan pola pikir pendidikan tanpa harus menunggu aba-aba atau perintah.


    “Dengan adanya ini untuk membuhkan semangat para guru dalam menjalankan tugas mengajar sesuai hati nurani, jadi guru adalah kurikulum itu sendiri, mau kurikulum berubah atau tidak, mereka tetap memberikan pendidikan dengan setulus hati, kami berharap, GSM ini semakin di kenal di kebumen dan guru-guru sadar akan pendidikan yang memanusiakan manusia,” katanya. 


    Founder GSM, Muhammad Nur Rizal mengatakan Ngaji Pendidikan ini diinisiasi setelah muncul banyak masukan dari komunitas guru berbagai daerah. Para guru membutuhkan ruang bertemu, berbagi inspirasi dan imajinasi untuk nantinya dituangkan dalam keseharian mengajar siswa di sekolah.


    "Guru menjadi aktor utama dalam membangun peradaban bangsa, sementara saat ini guru terjebak dalam transfer pengetahuan dan tugas administratif sehingga kehilangan fokus pada inti peran mereka. Ngaji Pendidikan dan Komunitas GSM ingin memberikan ruang pada para guru untuk berbagi inspirasi. Ketiga guru merdeka, bahagia, maka proses belajar mengajar menjadi bermakna. Kami ingin bersama menyadarkan guru sebagai peran intelektual," 


    Saat ini menurut Nur Rizal, terjadi krisis belajar di mana guru dan siswa kehilangan makna dari belajar itu sendiri. Guru dan siswa tak lagi belajar tentang mengurai suatu fenomena dengan landasan literatur yang ada.


    "Bagaimana guru bisa berpikir kritis, mengurai sebuah fenomena bersama siswanya, inilah yang ingin kami bangun. Intelektual itu olah laku bukan profesi, semua orang punya kesempatan untuk itu. Tak terikat ijazah yang sebagai penanda kita pernah belajar. Kami tak persoalkan ijazah guru itu apa, tapi siapa saja bisa berpikir kritis, lapar akan rasa ingin tahu. Ini kodrat bawaan manusia. Juga imajinasi dan kreativitas. Kami di GSM berusaha menarasikan itu, untuk membangkitkan semangat para guru," lanjutnya. 


    Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen Yanie Giat Setyawan, Ketua PGRI Kebumen, Agus Sunaryo, Kepala Cabang Dinas Wilayah IX Jawa Tengah, Dr Nikmah Nurbaity serta Kepala MKKS SMA Kabupaten Kebumen, Rachmat Priyono. (fur)


    Berita Terbaru :