• Berita Terkini



    Senin, 02 Juni 2025

    Setelah 39 Tahun Mengabdi, Suis Idawati Pensiun Pulang Jalan Kaki


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Suis Idawati adalah sosok sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sangat menekuni pekerjaannya. Bagaimana tidak, lebih dari separuh hidupnya ia dedikasikan untuk menjadi pelayanan masyarakat. Kini diusianya ke 58 tahun, perempuan bertubuh tegap itu resmi purna tugas pada 1 Juni 2025 sebagai Camat Karanganyar, Kabupaten Kebumen.


    Kepergian Suis turut membawa kesedihan bagi para pegawai dan seluruh instansi pemerintahan di lingkup Kecamatan Karanganyar. Karenanya, sebagai bentuk penghormatan, dihari terakhir ia bekerja pada Rabu sore 28 Mei 2025, ia diantar ke ke kediamannya di Jalan Tentara Pelajar, Karanganyar dengan jalan kaki.


    Lebih dari 300 orang turut mengantar Suis ke rumahnya, baik itu Forkopimcam, tokoh masyarakat setempat, seluruh pegawai kecamatan, kepala desa, serta sekretaris desa, pendamping desa, pegawai BUMN/BUMD di kecamatan, pegawai puskesmas, PKK, penyuluh agama, penyuluh tani/ternak, dan juga guru-guru TK atau Paud.


    Mereka berjalan kaki beriringan sambil membawa poster disertai tulisan yang menandakan kecintaanya terhadap Ibu Camat. "Bu Camat Selalu di Hati" "Tresno Selawase Bunda Paud" "Bunda Paud Hebat" "Terima Kasih Bunda" "Happy Retirement atau Pensiun dengan Bahagia, serta lain sebagainnya." 


    Camat Suis memang bukan orang baru di dunia pemerintahan, wajar saja antusias masyarakat untuk mengantar kepergiannya begitu luar biasa. Tentu sebagian orang juga penasaran bagaimana kisah perjalanan Srikandi asal Karanganyar ini, sehingga bisa menjadi seorang nomor satu di wilayah kecamatan. 


    Kisah perjalanan Suis sebagai abdi negara dimulai pada tahun 1986, usai tamat pendidikan SMA, ia mencoba mendaftar PNS dan diterima di Kebumen. Kariernya dimulai dari bawah,  ia pertama bertugas ditempatkan di Kantor Pembantu Bupati Kebumen Wilayah Timur, Prembun yang membawaih dua kecamatan, yakni Kecamatan Prembun dan Mirit.


    "Saya itu tahun 1985 tamat SMA, kemudian pada 86 saya mendaftar Capeg (calon pegawai) kalau sekarang CPNS, dan Alhamdulillah diterima. Saat itu ditugaskan sebagai staf di Kantor Pembantu Bupati Kebumen Wilayah Prembun, saya pun tinggal di sana, karena saya di Karanganyar," ujar Suis di kediamannya, Kamis 28 Mei 2025.


    Kantor Pembantu Bupati waktu itu disebut Kawedanan yang betugas mengkoordinir laporan-laporan camat untuk disampaikan ke Bupati. Di Kebumen sendiri ada enam Kawedenan, yakni Kawedanan Prembun, Kutowinangun, Kebumen, Pejagoan, Karanganyar dan Gombong.


    Di Prembun, Suis bertugas cukup lama yakni kurang lebih 14 tahun, ia setiap hari disibukan membantu urusan pekerjaan di dua kecamatan yang menjadi wilayahnya. Dari situlah Suis muda berpikir dan bercita-cita kelak suatu saat bisa menjadi seorang camat.  Impian itu pun terwujud, tepat pada 2010, ia diangkat pertama kali sebagai camat Padureso.


    Namun sebelum itu, Suis bercerita menjadi PNS bukanlah barang yang mewah, kehidupan PNS waktu cukup memprihatinkan, ia ingat gaji pertamanya sebagai Capeg/CPNS pada 1 Maret 1986 sebesar Rp 44.000 ribu. Ia pun tetap menjalani dengan rasa syukur. Bahkan semangatnya untuk terus maju dalam bekerja ia buktikan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang S1.


    "Waktu itu karena karier PNS membutuhkan jenjang yang lebih tinggi, jadi saya bekerja sambil kuliah, melanjutkan S1 di Universitas Tidar Magelang di tahun-tahun 90-an. Jadi habis selesai kerja itu saya naik bus ke Magelang dari Prembun untuk kuliah, kadang-kadang harus izin Bupati karena harus kuliah," terang Suis.


    Saking lamanya bertugas di Prembun, sampai-sampai Suis gadis menemukan jodohnya di sana, yakni seorang polisi muda asal Yogyakarta bernama Sudaryono yang bertugas di Kebumen, tepatnya di Polsek Prembun. Ia setiap hari bertugas sebagai pengatur lalu lintas di wilayah Prembun, sehingga disanalah buih-buih cinta muncul, seperti kata pepatah Jawa 'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino.'

    Suis dan Sudaryono sama-sama bertugas lama di Prembun, karena kerap bertemu, akhirnya dua insan ini sama-sama jatuh hati. Singkat cerita, Suis kemudian menikah dengan pria idamannya pada 25 Mei tahun 2000, atau pasca Reformasi.


    Di tahun itulah, karier Suis mulai merangkak naik, saat terjadi likuidasi pada 2001, ia kemudian digeser ke Kelurahan Karanganyar dan dipromosikan sebagai Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas). Karena kinerjanya baik, empat tahun setelahnya tepatnya 2005 sampai 2006 ia diangkat lagi  sebagai Sekretaris Kelurahan.


    "Saya pertama kali diangkat sebagai lurah pada 2006 sampai 2008 yaitu sebagai Lurah Karanganyar, dan 2008 sampai 2010 saya dipromosikan lagi sebagai Sekretaris Camat di Karanganyar," terang Suis ibu dari empat anak ini.


    Sebagai sarjana lulusan ilmu sosial dan politik, Suis mengaku senang mengikuti permainan politik di pemerintahan, ia sadar menjadi camat adalah jabatan politik yang diberikan langsung oleh seorang bupati. Karena itu, dalam setiap Pilkada, ia turut membantu secara tidak langsung kepala daerah yang menang, dan di tahun 2012 itulah impiannya menjadi camat terwujud.


    Dari Sekcam, karier Suis naik menjadi camat pada 2012, pertama kali, ia tugaskan sebagai Camat Padureso. Sebelumnya ia sempat digeser dari Sekcam Karanganyar, pindah ke menjadi Sekcam Karangganyam selama satu tahun, dari 2010-2011. Tampaknya sebagai ASN, karier Suis mentok sebagai camat dengan pangkat jabatan eselon III A.


    Usai di Padereso, Suis pernah juga menjabat sebagai Camat Prembun, Buluspesantren, Gombong, merangkap Camat Rowokele, lalu pindah lagi ke Kebumen, rangkap Camat Pejagoan. Ia pun sempat dipindah ke Inspektorat sebagai Sekretaris Dinas. Namun ia merasa bukan di bidangnya, ia mengaku hari-harinya dipusingkan untuk membaca Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).


    "Akhirnya saya dipindah sama Pak Arif (Arif Sugiyanto Bupati Kebumen) balik lagi sebagai Camat, ditugaskan di Karanganyar pada 2023. Saya merasa di Inspektorat bukan bidang saya, cukup pusing setiap hari di suruh baca LHP," terang Suis.


    Suis mengaku lebih senang menjadi camat karena dengan jabatan tersebut ia merasa lebih bisa melayani masyarakat secara langsung. Karena camat memiliki wilayah, dan bertanggung jawab atas wilayah tersebut. "Jadi camat itu bisa lebih dekat dengan masyarakat, kita sebagai wakil bupati di kecamatan tersebut, sehingga kalau terjadi apa-apa laporannya pasti ke camat," terangnya.


    "Contoh di Gombong, waktu di sana saya tidur di rumah dinas camat Gombong, kalau hari Sabtu Minggu saya masih bisa melayani masyarakat yang mau ambil cetak KTP, atau tanda tangan. Belum lagi kalau ada bencana atau kejadian apa-apa otomatis camat harus stay di lokasi bersama masyarakat," katanya.


    39 tahun lebih tiga bulan sebagai ASN, Suis sudah banyak melewati asam garamnya pemerintahan, setidaknya ia telah merasakan dipimpin 10 bupati, dari mulai Bupati M. Thohir, Amin Soedibyo, Rustriningsih, Nashiruddin, Buyar Winarso, Arief Irwanto, M. Yahya Fuad, Yazid Mahfudz, Arif Sugiyanto, sampai Bupati periode 2025-2029 Lilis Nuryani.


    Sebagai camat, ia bertugas paling lama di Kecamatan Prembun, 3,5 tahun, kemudian Buluspesantren 3 tahun, ia bersyukur di akhir masa kerjanya, bisa ditugaskan sebagai camat Karanganyar selama dua tahun. Menjadi camat Karanganyar tentu senang, karena ia bisa kembali ke kampung halaman, tempat ia dilahirkan pada 31 Mei 1967.


    Meski sudah lebih dari separuh hidupnya menjadi seorang ASN, dengan jabatan camat selama 15 tahun, Suis tetap menunjukan dirinya sebagai pejabat yang sederhana, tampil apa adanya, tempat tinggalnya yang merupakan warisan dari orangtuanya pun jauh dari kesan mewah. Terlihat masih seperti rumah-rumah zaman dulu, hampir tidak ada bedanya ketika ia masih usia remaja.


    Suis berujar, menjadi PNS tujuannya bukan untuk menjadi kaya atau mengejar kekayaan, meskipun ia dengan suami sama-sama Abdi Negara. "Kalau mau kaya ya jangan jadi PNS, tapi jadilah pengusaha, PNS itu diniati untuk pengabdian, membantu dan melayani masyarakat, setia pada negara," katanya.


    "Yang saya impikan adalah bagaimana saya bisa lending dengan selamat, artinya bisa menjalankan tugas sebagai ASN sampai dititik akhir dengan selamat, sehat walafiat, dan saya bersyukur, Alhamdulillah selalu diingatkan Allah untuk bisa bekerja, menjalankan tugas sesuai aturan," terangnya.


    Usai mengabdi, kini Suis, bakal menikmati masa pensiunannya dengan suami tercinta yang dua tahun lebih dulu jadi Purnawirawan Polri. Disamping itu, ia juga mengaku bakal disibukan untuk bisa lebih dekat lagi dengan keluarga, yakni anak dan cucu. Ia sendiri sudah memiliki empat cucu yang amat ia sayangi.


     "Sekarang saatnya menikmati masa tua dengan keluarga, karena keluarga adalah harapan kita semua," ujarnya. (fur)


    Berita Terbaru :