SUKOHARJO – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di wilayah Sukoharjo, kemarin (19/12). Terduga teroris itu bernama Abu Karim (AK), warga Plumbon, Kecamatan Suruh, Semarang. Penangkapannya sendiri di sekitar Kampung Carikan, Sukoharjo sekitar pukul 07.15.
Setelah berhasil menangkap Abu Kharim, densus melakukan pendalaman ke rumah kontrakan yang berada di Dusun Sepat, Desa/Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Mereka melakukan penggeledahan di rumah tersebut selama tiga jam, yakni pukul 11.00 hingga pukul 14.00.
Dalam penggeledahan rumah kontrakan, ditemukan barang bukti berupa buku-buku tentang jihad, urea, paku, dan gotri. Selain itu, densus juga menemukan buku tentang panduan membuat bom, switching, ponsel, parang, dan parafin. Diamankan juga sebuah paralon, flasdisk, tiner, karbit, dan paspor atas nama Yudhi Saputra.
Setelah berhasil menangkap Abu Kharim, densus melakukan pendalaman ke rumah kontrakan yang berada di Dusun Sepat, Desa/Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Mereka melakukan penggeledahan di rumah tersebut selama tiga jam, yakni pukul 11.00 hingga pukul 14.00.
Dalam penggeledahan rumah kontrakan, ditemukan barang bukti berupa buku-buku tentang jihad, urea, paku, dan gotri. Selain itu, densus juga menemukan buku tentang panduan membuat bom, switching, ponsel, parang, dan parafin. Diamankan juga sebuah paralon, flasdisk, tiner, karbit, dan paspor atas nama Yudhi Saputra.
Tak hanya itu, densus mengamankan enam bungkus gas sofgun, kardus airsofgun, laptop merek Tosiba tanpa monitor, peta jabotabek, buku tentang intelijen, buku rekening serta barang lainnya. Ada 25 item barang yang diamankan densus.
Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai mengatakan, densus yang lebih mengetahui tentang jaringan, motif, dan lain sebagainya dari penangkapan ini. Bahkan, saat ini AK langsung dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan. ”Yang ditangkap hanya satu orang saja di sini,” papar dia.
Dijelaskan, pekerjaan AK sehari-hari wiraswasta. Pihaknya sebelumnya sudah mendapatkan informasi dari densus prihal adanya jaringan teroris di wilayah eks Karesidenan Surakarta. ”Kami sudah antisipasi memang sudah sampaikan ke jajaran kita. Detailnya densus yang lebih tahu,” terangnya.
Sementara itu, Camat Bulu Sunarjo juga mendengar penangkapan seorang pendatang bernama Abu Karim. Dia mengaku tidak mengetahui benar apa pekerjaannya. Yang jelas, terduga teroris tersebut jarang pulang ke Bulu. Selain itu, dia juga jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Sunarjo mengatakan, sebenarnya AK ini adalah kelahiran Bulu. Namun dia diketahui lama pergi dan kemudian kembali lagi. Rumah yang digeledah densus juga rumah kontrakan milik Cipto, warga Dusun Sepat, Desa Bulu. Informasi yang dimiliki, AK mengontrak bersama dua istrinya. ”Pekerjaan seperti apa AK ini, jarang yang tahu. Mereka tertutup,” katanya.
Sementara itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada dengan pendatang asing. Apalagi yang kesehariannya mencurigakan. ”Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, salah satunya tentang terorisme,” tutur camat. (yan/un)
Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai mengatakan, densus yang lebih mengetahui tentang jaringan, motif, dan lain sebagainya dari penangkapan ini. Bahkan, saat ini AK langsung dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan. ”Yang ditangkap hanya satu orang saja di sini,” papar dia.
Dijelaskan, pekerjaan AK sehari-hari wiraswasta. Pihaknya sebelumnya sudah mendapatkan informasi dari densus prihal adanya jaringan teroris di wilayah eks Karesidenan Surakarta. ”Kami sudah antisipasi memang sudah sampaikan ke jajaran kita. Detailnya densus yang lebih tahu,” terangnya.
Sementara itu, Camat Bulu Sunarjo juga mendengar penangkapan seorang pendatang bernama Abu Karim. Dia mengaku tidak mengetahui benar apa pekerjaannya. Yang jelas, terduga teroris tersebut jarang pulang ke Bulu. Selain itu, dia juga jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Sunarjo mengatakan, sebenarnya AK ini adalah kelahiran Bulu. Namun dia diketahui lama pergi dan kemudian kembali lagi. Rumah yang digeledah densus juga rumah kontrakan milik Cipto, warga Dusun Sepat, Desa Bulu. Informasi yang dimiliki, AK mengontrak bersama dua istrinya. ”Pekerjaan seperti apa AK ini, jarang yang tahu. Mereka tertutup,” katanya.
Sementara itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada dengan pendatang asing. Apalagi yang kesehariannya mencurigakan. ”Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, salah satunya tentang terorisme,” tutur camat. (yan/un)
Berita Terbaru :
- Bazar Murah Polres Kebumen Diserbu Warga
- Sunatan Massal Semarakkan Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Mushola Al-Baasith di Obwis Waduk Sempor Diresmikan
- Kirab Ribuan Ingkung Semarakkan 1 Muharram di Panjer
- 26 Calon Warga PSHT Laksanakan Tradisi "Sungkeman"
- 20 Tim Ikuti Turnamen Voli Rektor Cup 2025
- Senangnya Maulud Rumahnya Dipugar Polres Kebumen