![]() |
dimas/radmas |
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tri Komara mengatakan, dari kepulan asap terlihat warna hitam pekat. "Diduga awal ada salah seorang warga yang membakar ban bekas, dan ditinggal pergi,"katanya kepada Radarmas. Pihaknya juga sudah menerjunkan satu mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) ke lokasi.
"Kita juga sudah menurunkan dua personil dan alhamdulilah dibantu oleh pihak PLTU yang menerjunkan satu mobil damkar,"ujarnya. Dia juga menduga penyebab lainnya karena besarnya angin yang memperparah meluasnya kobaran api. Kobaran api juga mudah merembet karena lahan kosong tersebut ditumbuhi dengan rumput kering yang lebat.
Puluhan warga juga membantu BPBD untuk memadamkan air dengan pipa damkar. "Kita belum pastikan pelaku pembakaran apakah dari warga sekitar atau bukan,"ungkapnya.
Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar setengah jam atau sekitar pukul 10.00 setelah mobil damkar turun. Untungnya ada tembok pembatas di lahan kosong tersebut yang didepannya merupakan pemukiman warga. "kalau tadi bakar ban ditunggu oleh oknum warga kan kejadiannya tidak seperti ini,"kesalnya.
Dengan musim kering yang terjadi sekarang ini sangat rentan terjadinya kebakaran, termasuk kebakaran di hutan dan pemukiman warga. Sehingga pihaknya, sudah jauh sebelumnya telah menghimbau masyarakat agar waspada terhadap ancaman kebakaran di wilayahnya. "Sering terjadi kebakaran di dalam rumah disebabkan karena terlalu banyak fitting listrik atau juga pemakaian tabung gas yang kurang pengawasan dari masyarakat,"paparnya.
BPBD juga kesal dengan adanya kebakaran yang sering terjadi di Kumbangkangkung. Dia menuturkan, kebakaran di Kumbangkangkung juga disebabkan oleh orang yang sering membuang puntung rokok saat berkendara. "Sehingga sering terjadi di sepanjang jalan yang ke arah kecamatan Kawunganten,"imbuhnnya.
Berdasarkan info dari BPBD, sampai dengan Oktober sudah ada 54 kejadian kebakaran untuk seluruh Kabupaten Cilacap. Kerugian materi karena kejadian kebarakan ditaksir mencapai sekitar Rp 5,2 miliar. (rez)
Puluhan warga juga membantu BPBD untuk memadamkan air dengan pipa damkar. "Kita belum pastikan pelaku pembakaran apakah dari warga sekitar atau bukan,"ungkapnya.
Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar setengah jam atau sekitar pukul 10.00 setelah mobil damkar turun. Untungnya ada tembok pembatas di lahan kosong tersebut yang didepannya merupakan pemukiman warga. "kalau tadi bakar ban ditunggu oleh oknum warga kan kejadiannya tidak seperti ini,"kesalnya.
Dengan musim kering yang terjadi sekarang ini sangat rentan terjadinya kebakaran, termasuk kebakaran di hutan dan pemukiman warga. Sehingga pihaknya, sudah jauh sebelumnya telah menghimbau masyarakat agar waspada terhadap ancaman kebakaran di wilayahnya. "Sering terjadi kebakaran di dalam rumah disebabkan karena terlalu banyak fitting listrik atau juga pemakaian tabung gas yang kurang pengawasan dari masyarakat,"paparnya.
BPBD juga kesal dengan adanya kebakaran yang sering terjadi di Kumbangkangkung. Dia menuturkan, kebakaran di Kumbangkangkung juga disebabkan oleh orang yang sering membuang puntung rokok saat berkendara. "Sehingga sering terjadi di sepanjang jalan yang ke arah kecamatan Kawunganten,"imbuhnnya.
Berdasarkan info dari BPBD, sampai dengan Oktober sudah ada 54 kejadian kebakaran untuk seluruh Kabupaten Cilacap. Kerugian materi karena kejadian kebarakan ditaksir mencapai sekitar Rp 5,2 miliar. (rez)
Berita Terbaru :
- Dinsos Kebumen Bakal Kawal Aktifasi Data BPJS Yang Dinonaktifkan
- Peserta Geofest Bakal Diajak Wisata Tubing dan Jelajah Pesisir Selatan
- Bank Jateng Kebumen Dapat Laba Rp 35,1 Miliar
- PBH Peradi Kebumen Tolak Tegas Implementasi KRIS Program JKN
- 34,8 Ribu JKN KIS Warga Kebumen Dinonaktifkan
- Dandim Purba Sudibyo Ziarah ke Makam Banyak Wide
- Truk Versus Sedan di Jalur Kebumen-Banyumas, Dua Luka