• Berita Terkini

    Rabu, 20 Juli 2022

    Mahasiswa UT Geluti Budidaya Jamur Tiram


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-  Eka Saputra salah satu Mahasiswa Universitas Terbuka (UT) mengembangkan usaha jamur tiram dan jamur kuping, disamping kesibukannya dalam berkuliah dan bekerja. Hal ini tentunya dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang hendak mendirikan usaha.


    Ini dapat pula menjadi inspirasi bagi para mahasiswa yang berkeinginan mempunyai pemasukan sembari menuntut ilmu, menyelesaikan jenjang perkuliahan. 


    Eka Saputra merupakan mahasiswa Jurusan Agribisnis yang kini menginjak Semester 8. Pihaknya membuka usahanya pada tahun 2018 silam, tepat saat ia mulai berkuliah di Universitas Terbuka. Kini ia menginginkan bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan melalui usaha jamur yang dirintisnya. 


    Saat ini, usahanya yang digelutinya tersebut sudah menghasilkan jutaan rupiah. Tidak sedikit siswa sekolah hingga mahasiswa belajar bagaimana cara untuk membudidayakan jamur darinya. Disamping kesibukannya menggeluti dunia usaha, Eka juga bekerja sebagai tenaga honorer di BPS Kebumen. 


    Saat ditemui di tempat usahanya, Eka menuturkan dengan berkuliah di UT, menurutnya lebih bisa membagi waktu antara usaha dan bekerja. Terlebih, dalam membuka usaha ia juga didukung penuh oleh kedua orang tuanya, yang membantu dalam perawatan jamur. 

    <
    p> Terkait pemasaran, pihaknya mengaku cukup mudah dengan memanfaatkan media sosial. Biasanya banyak yang datang langsung ke tempatnya untuk membeli jamur hasil budidayanya. Dimana setiap harinya, usaha Eka mampu memproduksi 10 kilogram jamur. Ini dijual Rp 15 ribu perkilogram. 


    “Penghasilan si belum di bukukan tetapi harian ya bisa masuk. Kalau panen bisa mencapai 10 kiloan dikali Rp 15 ribu,” jelasnya, baru-baru ini. 

    Menurutnya, diriya mampu mengembangkan usaha, karena perkuliahan di UT cukup fleksibel. Sehingga mudah dalam membagi waktu, antara belajar dan usaha. “Adanya kuliah online membuat para mahasiswa dapat membagi waktu antara usaha dan kuliah.  Kuliah di UT hanya akhir pekan atau weekend yakni Sabtu dan Minggu. Hari lain bisa untuk usaha atau bekerja dan malamnya bisa untuk belajar,” paparnya.


    Kedisiplinan dalam membagi waktu  menjadi kunci utama sukses. Sehingga antara usaha dan kuliah bisa seiring sejalan. Tentunya, bisa menyinkronkan ilmu antara praktik dan teori selama didapat dalam perkuliahan. 

    Eka juga mengaku kini bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Kebumen. Untuk itu pihaknya harus benar-benar dapat membagi waktu antara kuliah, usaha dan bekerja. Pihaknya juga siap berbagi ilmu kepada pelajar dan mahasiswa yang ingin belajar budidaya jamur. 

    “Pertama ini, sesuai jurusan saya. Selain usaha jamur saya juga bekerja di BPS Kebumen. Ya sambil kuliah Alhamdulillah bisa berjalan bersama, yang penting bisa membagi waktu,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top