• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Juli 2020

    Idul Adha Tahun ini, Permintaan Hewan Kurban Turun

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hari Raya Idul Adha atau yang kerap disebut Hari Raya Qurban kini tinggal menghitung hari. Tepatnya jatuh pada Kamis (30/7) atau Jumat (31/7)/2029. Para oeternak sapi di Kabupaten Kebumen pun kni mulai bersiap diri menjajakan dagangannya. Meski harga terbilang stabil, namun adanya pandemi corona membuat permintaan menurun.

    Pandemi Corona memang berdampak luas. Termasuk pada kegiatan keagamaan. Setelah sepinya perayaan Hari Raya Idul Fitri, kini pada Idul Adha juga terdampak pada rendahnya permintaan hewan qurban. Dugaan kuat hal tersebut lantaran faktor perekonomian yang belum pulih dengan sempurna.

    Salah satu peternak sapi dari Kecamatan Karanganyar Suprijanto mengaku beberapa waktu lalu memang telah mengirim puluhan ekor sapi ke luar Kebumen yakni ke kota besar. Ini seperti Jakarta, Bandung, Tangerang dan Banten. “Sudah mulai ada yang pesan dan kirim ke luar Kebumen. Hari ini kami juga akan kirim satu truk untuk distribusi ke sekitaran ibu kota,” katanya, disela kegiatan memberi pakan sapi,  Jumat (16/7/2020).

    Suprijanto salah satu Anggota DPDR Kebumen yang akrab disapa Dodi tersebut menjelaskan, terdapat jenis sapi yang mulai banyak diburu pembeli mendekati momentum menjelang Idul Adha. Ini seperti Simmental, Peranakan Ongole  (PO) dan Limosin. “Kami akan tawarkan tentunya sesuai budget dari calon pembeli. Juga nanti mintanya sapi jenis apa. Disini kami menyediakan sapi dari berbagai jenis,” katanya.

    Harga sapi juga bervariasi. Ini tergantung jenis dan kondisi sapi. Sapi lokal  jenis PO merupakan sapi yang paling diminati. Ini mengingat harga cukup terjangkau. Terlebih, Sapi PO di Kebumen termasuk dalam sapi dengan kualitas unggul. “Peruntukan hewan kurban biasanya banyak cari sapi putih atau PO. Adapun harganya kisaran Rp 20 hingga 25 juta. Adapun untuk sapi dengan berat mencapai 7 kwintal harga kisaran Rp 25 hingga 30 juta,” jelasnya.
    Pihaknya juga mengaku, meski harga tergolong stabil, namun adanya pandemi Covid-19 telah membuat permintaan sapi menurun.  Hal ini juga melemahkan para peternak. “Perbedaan dengan tahun lalu pasti ada. Pengaruh Covid-19 ini turun sekitar 20-30 persen, tapi tidak langsung semuanya tidak laku karena sapi dibutuhkan juga saat Idul Adha,” ungkapnya.
    Dodi juga menegaskan, sapi-sapi yang dijualannya telah dipastikan keamanan kesehatannya. Sehingga sangat layak untuk dijadikan hewan kurban. Dodi yang memiliki dua kandang di Kecamatan Petanahan dan Karanganyar tersebut, rutin mengecek kondisi perkembangan sapinya secara berkala.  “Ada mantri hewan yang kesini. Ini untuk melaksanakan pemeriksaan rutin supaya sapi sehat,” katanya.
    Selain dipastikan kesehatannya secara medis, Dodi selaku peternak juga selalu memperhatikan kesehatan kandang dan pakan. “Kami juga punya ramuan khusus agar sapi sehat dan  bobot cepat bertambah. Selain itu pakan juga berpengaruh supaya kotoran sapi tidak bau,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top