• Berita Terkini

    Jumat, 10 Januari 2020

    Jembatan Ambrol di Pejagoan, Nyaris Makan Korban

    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Pejagoan, persisnya di Desa Karangpoh, tiba-tiba ambrol,  Jumat (10/01/2020). Kejadian ini juga membuat seorang pengendara becak mesin tercebur ke dalam saluran irigasi. Beruntung, tukang becak Muh Tasor (45) warga Desa Pengempon Kecamatan Sruweng tersebut selamat.

    Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian tersebut terjadi Jumat siang sekira pukul 11.30 WIB, persisnya di Kesumen Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan, tak jauh dari rumah pengusaha Kebumen, Khayub M Lutfi.

    Seperti biasa, warga masih menggunakan jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 4 meter tersebut untuk beraktivitas.

    Sebelum kejadian, jembatan masih dilintasi dump truk. Saat itulah, tiba-tiba badan jembatan ambrol persis di bagian tengah badan jembatan. Naas bagi Muh Tasor yang masih berada di tengah jalan. Ia bersama becaknya tercebur ke saluran irigasi yang mengalir di bawah jembatan.

    "Korban tidak mendapat luka serius, dan berhasil ditolong warga. Kondisi saluran irigasi kebetulan sedang banyak air alirannya deras," kata Agus Fianto (30) diamini Eman (27) warga setempat.

    Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, melalui Kapolsek Pejagoan, AKP R Widiyanta SH MH, membenarkan kejadian tersebut. Demi menjaga keamanan, petugas memasang garis polisi di lokasi.

    "Jembatan ambrol dikarenakan umurnya sudah tua dan rapuh, jadi tidak kuat menahan beban berat hingga ambrol," kata Kapolsek didampingi KA SPKT II AIPTU Agus Bowo dan anggota Reskrim AIPDA Baedowi Polsek Pejagoan kepada Ekpres Jumat sore.

    Sejumlah warga ditemui mengamini, jembatan yang ambrol tadi siang sudah tua, sekitar 50 tahun.  "Jembatan tidak ada tiang atau besi penyangga sama sekali hanya menggunakan bata cor (semen merah)," kata salah satu warga.

    Putusnya jembatan ini membuat aktivitas warga di desa sekitar terganggu. Mengingat, jembatan itu menghubungkan warga Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan, Desa Pakuran dan Desa Pengemon Kecamatan Sruweng.

    Agar tetap dapat beraktivitas, warga setempat berinisiatif membuat jembatan darurat dari balok kayu. Jembatan darurat itu hanya diperuntukan untuk kendaraan sepeda motor dan pejalan kaki. "Kami gotong-royong membuat jembatan darurat karna akses jembatan ini sangat penting, jika hatrus memutar sangat jauh dan jalan yang menanjak," ungkap Yasiman warga setempat. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top