• Berita Terkini

    Kamis, 09 Januari 2020

    Mundur dari Bursa Cabup, Sujud Sebut Mau Bongkar Korupsi Kebumen

    Sujud Sugiarto
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Aktivis dan pegiat anti korupsi Kebumen, Sujud Sugiarto, ternyata menjadi salah kandidat pada gelaran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen 2020. Ia mendaftar lewat PDI Perjuangan. Namun belum juga penjaringan selesai, Sujud menyatakan mundur.

    Mundurnya dari pencalonan bakal Bupati disampaikan Sujud kepada Kebumen Ekspres kemarin. "Saya mundur dari pencalonan," ujar dia, Kamis (9/1/2020)

    Sujud mengatakan, keputusan mundur bukan tanpa alasan. Ia lantas menceritakan latar belakang soal nyalon bupati dan kemudian memilih berhenti di tengah jalan.

    Awalnya, Sujud berpandangan, melawan dan membongkar praktek korupsi di Kebumen sulit bila dilakukan tanpa masuk ke sistem pemerintahan. Hingga kemudian, ia memutuskan mendaftar penjaringan kandidat yang dilakukan PDIP.

    Namun, belakangan ia punya pandangan lain. "Melawan korupsi di Kebumen tidak harus jadi birokrasi. Saya mundur dari pencalonan, justru ingin kembali melawan praktek korupsi yang ada di Kebumen sejak era tahun 2000 sampai 2017," ujarnya membeber alasan mundur dari pencalonan.

    Dengan kata lain, tegas Sujud, keputusan mundur dari bursa Cabup motifnya adalah ingin kembali memperjuangkan penuntasan kasus korupsi di Kebumen pada masa lalu. Jadi tidak ada kaitannya proses penjaringan yang dilakukan PDIP yang disebutnya tidak ada yang perlu dipersoalkan. Bukan pula, karena Sujud sudah memiliki calon untuk didukung pada Pilbup 2020. "Sampai sekarang saya belum punya pilihan soal calon atau dukung mendukung," ujarnya.

    Sujud sekali lagi menegaskan, keputusannya mundur dari pencalonan karena benar-benar ingin menuntaskan perkara korupsi di Kebumen yang sudah ia mulai sejak era tahun 2000. Berkali-kali ia sudah melaporkannya kepada KPK, namun hingga saat ini belum semua praktek korupsi tersebut disentuh oleh KPK. "Dengan bergantinya komisioner KPK saat ini, saya akan kembali melaporkan," tegasnya.

    Sujud lantas menyebut sejumlah kasus yang bakal dilaporkan. Dari pembangunan RSUD dr Soedirman Kebumen, pembangunan Gedung DPRD Kebumen, pembangunan RSUD Prembun. Kemudian, kasus kredit fiktif yang terjadi di PD BPR BKK Kebumen serta sejumlah kasus lain. Sujud juga sempat menyebut angka kerugian akibat tindak korupsi yang ia yakini pada proyek-proyek tersebut. Totalnya mencapai ratusan miliar.

    Di sisi lain, Sujud berharap, gelaran Pilbup Kebumen 2020 akan menghasilkan pemimpin yang dapat membawa manfaat besar bagi Kebumen. Agar itu bisa tercapai, Sujud meminta warga masyarakat dapat memilih dengan hati nurani.

    Adapun kepada para kandidat dan pendukung di Pilbup 2020, Sujud meminta agar tidak mengulangi "kebiasaan lama" berupa pertarungan "kerajaan bisnis" oleh dua kelompok besar di Kebumen.

    Pertarungan dua kelompok bisnis itu kata Sujud, telah menjadi rahasia umum. "Saya masih melihat ada gejala yang sama di Pilbup 2020. Kelompok pengusaha besar saling bersaing. Selain dua yang sudah diketahui, sekarang ada kelompok lain yang ingin juga berkuasa di Kebumen. Saya minta hentikan itu agar Kebumen tak lagi bermasalah dengan hukum," ujar Sujud.

    Sujud Sugiarto, selama ini dikenal sebagai aktivis yang kerap meneriakkan anti korupsi. Terungkap pula, Sujud pernah beberapa kali datang ke KPK melaporkan sejumlah dugaan korupsi di Kebumen. Ia bahkan termasuk menjadi salah satu saksi pada penanganan perkara korupsi yang terjadi di Kebumen pada tahun 2016 hingga 2018 lalu. Sujud pernah membeberkan kasus korupsi itu pada salah satu persidangan terdakwa korupsi yang merupakan pejabat di Kebumen. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top