• Berita Terkini

    Jumat, 10 Januari 2020

    30 Peserta Ikut Uji Kompetensi Rias

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sebanyak 30 peserta mengikuti Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Solo Putri yang dilaksanakan oleh LKP Ngesti Utomo. Uji kompetensi dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Panjer. Ini dengan mengundang Pengusi Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LKS) dari Jakarta, Jumat (10/1/2020)

    Acara uji kompetensi dibuka oleh Kasi Dikmas Dinas Pedidikan Kebumen Jumadi. Acara juga dihadiri oleh Lurah Panjer M Munir. Uji Kompetensi yang dilaksanakan tersebut sekaligus juga sebagai penutup kegiatan Kursus Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri Program PKK tahun 2019.

    Ketua Panitia pelaksana Rila Martini menyampaikan terdapat 30 peserta yang mengikuti uji kompetensi. 20 diantaranya merupakan peserta didik dari Program PKK tahun 2019. Sedangkan sisanya yakni 10 peserta merupakan siswa reguler LKP Ngesti Utomo. “10 diantaranya merupakan siswa reguler,” tuturnya.

    Untuk Program PKK tahun 2019 ini dilaksanakan mulai dari 25 November 2019 hingga 10 Januari 2020. Dalam mengikuti pelatihan peserta menempuh sebanyak 204 jam pelatihan. Dengan demikian pelatihan dilaksanakan selama 40 hari. “Itu sudah sesuai aturan yang ada,” ungkapnya.

    Selama mengikuti pelatihan peserta mendapatkan banyak materi. Ini meliputi pendidikan karakter dan  etika teori Tata Rias Pengantin Solo Putri sekaligus adat panggih. Selain itu juga dilatih make up, ketrampikan membuat hiasan dari janur dan merangkai bunga melati. “Usai mengikuti uji kompetensi, peserta dianggap layak sebagai tata rias. Seiring dengan seringnya merias pengantin dan bertambahnya pengalaman, kompetensinya akan semakin meningkat,” tegasnya.

    Pimmpinan LKP Ngesti Utomo Hj Fadilah Sri Maryatni menyampaikan setelah lulus para peserta telah memiliki kompetensi untuk dapat merias dengan baik. Meski demikian yang perlu diingat kunci kesuksesan yang sesungguhnya terdapat pada karakter atau etika. “Untuk itu meski telah memiliki komptensi, perias harus menjunjung tinggi etika,” ungkapnya.
    Setelah lulus para siswa akan terjun ke dunia profesi. Pada dunia profesi akan banyak sekali ditemukan banyak pesaingan atau kompetisi. Untuk itu pihaknya berpesan kepada para siswa untuk selalu berkompetisi secara sehat. “Untuk menuju kesuksesan ilmu menjadi hal yang sangat penting. Kendati demikian etika dan pelayanan juga lebih penting. Berilah pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, maka pelanggan juga akan memberikan yang terbaik untuk kita,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top