 |
| fotopmikebumenforekspres |
Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kapolsek Kutowinangun Iptu Sugiyanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa nahas tersebut. Dijelaskannya, awalnya Polisi Khusus Kereta (Polsuska) Febri dihubungi pihak kereta Mataram Premium jika ada yang tertabrak Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah itu, Febri meminta Ketua RT setempat Sapriyanto mengecek lokasi dan benar didapati pria tersebut. "Saksi kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Kutowinangun. Petugas bersama INAFIS Polres Kebumen, PMI, dan Koramil mendatangi lokasi kejadian," tuturnya.
Usai olah di Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah korban kemudian dibawa ke RS Dr Soedirman Kebumen. Berdasarkan pemeriksaan tim medis dan Inafis, tidak ditemuka tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Dipastikan korban meninggal akibat tertemper kereta api.
Adapun akibat peristiwa tersebut, korban mengalami sejumlah luka di sejumlah titik. Ini meliputi di kepala, tubuh, kaki dan tangan. "Penyebabnya dimungkinkan karena kurang kehati-hatian korban. Kendati demikian tidak ada saksi mata atas kejadian tersebut," jelasnya.
Saat kejadian pria paruh baya itu mengenakan pakaian doreng, celana pendek jeans dengan ikat pinggang. Sedangkan rambut korban pendek dan sudah mulai beruban. Diperkirakan korban mengalami gangguan jiwa. Adanya kejadian tersebut Iptu Sugiyanto mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati. Terlebih saat hendak memintas diperlintasan Kereta Api. Berhenti sesaat pastikan semua aman dan tidak ada kereta yang melintas. Utamakan keselamatan, karena ini menjadi faktor terpenting. "Kami mengimbau masyarakat selalu berhati-hati ketika melintas di pintu perlintasan kereta," ucapnya. (mam/fur)
