• Berita Terkini

    Selasa, 06 Agustus 2019

    Jalur Pantai Selatan Kembali Dilanjutkan

    JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan kemantapan jalan Pantai Selatan (Pansela) Jawa sepanjang 1.405 km yang membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.

    Peningkatan kondisi jalan Pansela Jawa bertujuan memperlancar konektivitas di selatan Pulau Jawa sehingga diharapkan mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang lebih maju serta menjadi jalur wisata.

    "Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kemarin (5/8/2019).

    Tahun ini, salah satu ruas Pansela yang telah rampung ditangani berada di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yakni ruas Tambakmulyo-Congot sepanjang 52,6 Km. Kondisi ruas jalan tersebut kini sudah beraspal dan lebih lebar dari semula 4,5 sampai 5 meter menjadi 6,5 meter untuk badan jalan, dengan masing-masing lebar bahu jalan 2,5 meter.

    Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Direktorat Jenderal Bina Marga Akhmad Cahyadi menjelaskan, jalur Pansela Jawa sebagai jalur wisata didesain untuk kendaraan bertonase maksimal 8 ton. Konstruksi jalan dibuat dengan kemiringan tertentu sehingga dapat mengalirkan air hujan dan meminimalisir adanya genangan.

    "Dengan demikian kondisi jalan terjaga, karena musuh utama jalan adalah air. Di ruas jalan ini juga dilengkapi lampu penerangan menggunakan solar cell di titik-titik yang rawan kecelakaan," ujar Cahyadi.

    Ia melanjutkan, pekerjaan peningkatan ruas jalan Tambakmulyo-Congot merupakan bagian dari program Regional Road Development Project (RRDP) paket Lot 1 dan Lot 3 yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB).

    Paket RDPP Lot 1 yakni ruas Tambakmulyo-Wawar sepanjang 38,4 Km yang dikerjakan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan-Armada Hada Graha dengan mekanisme Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak tahun jamak (multiyears) 2015-2018 sebesar Rp267,1 miliar. "Pada paket ini, juga terdapat pekerjaan pembangunan Jembatan Luk-Ulo sepanjang 180 meter yang melintasi Sungai Luk-Ulo di Desa Mirit Kabupaten Kebumen," katanya.

    Kemudian Paket RDPP Lot 3 yakni ruas WawarCongot sepanjang 14,2 Km dikerjakan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan kontrak tahun jamak 2015-2016 sebesar Rp58,2 miliar. Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Jateng Andi Nugroho Jati mengungkapkan, hingga tahun 2018, dari 211,9 km panjang jalur Pansela di Jateng, 161,8 kilometer diantaranya dalam kondisi mantap dengan lebar antara 6,5 sampai 7 meter. "Sedangkan 50 Km lainnya, kondisi jalannya mantap namun lebarnya masih 4,5 sampai 5 meter dan di beberapa titik rawan longsor," katanya.

    Tahun ini, Kementerian PUPR melalui BBPJN VII melanjutkan peningkatan ruas yang belum ditangani. Dua kontrak baru pekerjaan Pansela Jateng telah ditandatangani, yakni ruas Tambakrejo- Bantarsari sepanjang 6,15 Km dengan nilai kontrak tahun jamak 2019 sampai 2020 sebesar Rp95,4 miliar.

    Konstruksi akan dikerjakan oleh PT Istaka Karya dan PT Trie Mukti dengan mekanisme KSO. Yang kedua adalah Ruas Jladri Karangbolong -Tambakmulyo sepanjang 4,50 kilometer dengan kontrak tahun jamak 2019-2020 senilai Rp53,9 miliar, dikerjakan oleh PT Sumber Karya dan PT Karya Adi Kencana dengan skema KSO.

    Andi Nugroho Jati mengatakan masyarakat masih menganggap Jalan Lintas Selatan dan Jalan Pantai Selatan adalah ruas jalan yang sama. Oleh karenanya BBPJN VII terus melakukan sosialisasi sehingga Jalur Pansela bisa menjadi pilihan masyarakat terutama pada masa mudik lebaran. (ful/fin)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top