• Berita Terkini

    Selasa, 06 Agustus 2019

    Novi Wahyuningsih Kembangkan Cakra Talk

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)APLIKASI Callind yang diluncurkan Novi Wahyuningsih, kini menemukan titik terang untuk pengembangan hingga masa mendatang. Selain pengembangannya tidak sendiri, pengelolaan startup diperluas melalui koperasi.

    Founder Cakra Talk Novi Wahyuningsih menyebutnya dengan istilah koperasi milenial. Pasalnya dari startup yang dikembangkan tersebut sangat cocok untuk diikuti oleh kalangan milenial. 

    Chief Sales Officer (CSO) Cakra Talk Novie Azthary menyampaikan kebanyakan koperasi hanya berkutat pada simpan pinjam. Namun Koperasi Wahyu Global Cakrawala berinovasi melalui bisnis StartUp.

    Selain aplikasi Callind yang rebranding menjadi CakraTalk, juga ada Kondangin, Belajar Holic, Mediscall, Glowis, BeliPangan, Ayober dan Mediscall. Siapapun yang bergabung dengan koperasi milineal tersebut tentunya untuk meraup keuntukngan bersama.

    Untuk Cakra Talk merupakan aplikasi Chatting. Aplikasi Kondangin untuk musik youtube nya Indonesia dan band-band Indonesia. Sedangkan aplikasi BelajarHolic  merupakan penyedia kurikulum pendidikan. Adapun untuk Mediscall merupakan aplikasi urgen kesehatan. Untuk Glowis atau Global Wisata merupakan aplikasi terkait dengan lokasi wisata. Aplikasi Beli Pangan berguna untuk pengembangan usaha masyarakat. Sedangkan aplikasin AyoBER merupakan aplikasi untuk berbagi bersama ayo bersama ayo berbagi.

    Dijelaskan Novi, tahap awal pengembangan aplikasi tersebut hanya untuk 100.000 member. Caranya dengan menabung Rp 550 ribu. Menabung di Koperasi Wahyu Global Cakrawala yang disimpan selama 2 tahun dan terdaftar sebagai anggota di Yayasan Ayober Cakrawala.

    Dengan tabungan tersebut, nantinya seorang member memiliki potensi penghasilan puluhan juta rupiah. Ini  dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan. Ini bukan isapan jempol semata. Members yang secara otomatis memiliki tabungan itu bisa share di tujuh aplikasi yang menjadi saham tersendiri. Salah satunya CakraTalk.
    Disampaikan pula, Koperasi Wahyu Global Cakrawala memiliki 10 persen share (saham) di masing-masing aplikasi. Jika tahap awal saja 100.000 member, maka dari 10 persen yang ada di koperasi itu dibagikan untuk 100.000 anggota koperasi. Dengan itu masing-masing member mendapatkan sekitar 0.0001 persen.

    Tampaknya kecil memang. Namun perhitungan itu baru satu startup yang berhasil. Taruhlah CakraTalk yang sebelumnya bernama Callind, hanya dalam waktu lima bulan terdapat hampir mencapai 1 juta pengguna. Padahal untuk satu startup yang sukses, dalam dua tahun terdapat 20 juta pengguna. Walaupun tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 50 juta bahkan 100 juta pengguna atau lebih.

    Novie menyampaikan, engok terlebih dahulu WhatsApp, yang dibeli Rp 274 Triliun atau Lazada yang mendapat investasi hingga Rp 13 Triliun saat pengguna aplikasinya mencapai 20 jutaan. Ada pula salah satu startup yang diakuisisi senilai Rp 13 Triliun dengan melepas saham 80  persen dengan database pengguna kurang lebih 20 jutaan. Anggaplah bukan 80 persen tapi 100 persen dijual semua.

    Di Koperasi Wahyu Global Cakrawala, lanjut Novie, tahap awal mengumpulkan 100.000 member, tentunya tidak semuanya dialokasikan di startup. Namun ada persentasenya yakni 25 persen untuk startup, 25 persen untuk property dan 50 persen disimpan sebagai cadangan.

    Ketika satu member menabung Rp 550 ribu maka dengan jumlah 100.000 member akan mencapai Rp 50 Miliar. Sedangkan dari Rp 50 Miliar itu sudah ada 10 persen saham di tujuh startup. Kalau satu starup berhasil dan diakusisi valuasi perusahaan menjadi Rp 13 Triliun.

    Dengan demikian, 10 persen dari Rp 13 Triliun itu Rp 1.3 Triliun. Dari 50 Miliar menjadi Rp 1.3 Triliun itu sama saja terdapat 26 kali lipat. Sehingga, tabungan seorang member pun memiliki kesempatan dan harapan valuasinya mencapai 26 kali lipat.

    “Itu baru satu startup yang berhasil, apalagi kalau tujuh startup. Maka, kelipatannya tinggal dikalikan saja. Selain keuntungan berlipat, anggota koperasi dan yayasan itu juga memiliki akses ke Kartu Cakra (CakraPay). Kartu member tersebut bisa digunakan untuk mengakses pembayaran. Selain itu, anggota koperasi dan yayasan pun memiliki kesempatan untuk belajar terkait pengembangan diri serta lainnya dari orang-orang hebat dan menambah network yang luas,” ungkapnya.

    Bagi member yang menjadi leader di koperasi masih mendapatkan bonus full support untuk membuat kegiatan seminar, pengenalan koperasi, biaya kegiatan, dan lain-lain serta belajar leadership, marketing dan lain-lain dari pakar-pakar hebat. “Kesempatan apik tersebut sekaligus memberi peluang untuk menjadi orang hebat. Selain itu mendapat bonus fee marketing 5 persen dari total omset di grup / jaringan, bonus fee saat startup berkembang dan banyak bonus lainnya,” ucapnya.
    Sementara itu Founder Cakra Talk Novi Wahyuningsih menyampaikan, hal ini bukan semata-mata demi uang. Namun terdapat keuntungan menjadi anggota koperasi jika aplikasi semakin besar. "Koperasi itu membangun ekonomi kerakyatan. Dengan koperasi kita juga bisa belajar berbagi," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top