• Berita Terkini

    Rabu, 12 Juni 2019

    Gelombang Pasang Diprediksi Masih akan Berlangsung

    fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Masyarakat Kabupaten Kebumen, dihimbau tetap waspada terhadap gelombang tinggi di perairan selatan. Setelah terjadi pada Selasa (11/6/2019) dan merusak warung-warung pedagang, gelombang pasang diperkirakan masih belum berhenti.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Eko Widiyanto mengatakan, gelombang pasang diperkirakan masih akan terjadi selama tiga hari ke depan. "Kami minta warga masyarakat dan khususnya nelayan waspada," kata Eko kemarin.

    Sebelumnya, gelombang pasang memporakporandakan wilayah pesisir Selatan Kabupaten Kebumen, Selasa (11/6). Ketinggian gelombang yang sempat mencapai ketinggian 7 meter tersebut mengakibatkan ratusan warung milik pedagang di sepanjang garis pantai rusak.

    Sejumlah pedagang di Pantai Bocor Desa Setrojenar yang ditemui kemarin mengatakan, puncak gelombang terjadi pada Selasa dini hari. Mereka yang mengetahui datangnya gelombang, tunggang langgang berusaha menyelamatkan barang dagangan semampunya.

    Marmo (55) salah satu pedagang yang juga warga Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren, mengatakan gelombang masih cukup besar hingga pagi hari, sehingga pedagang memilih tak berjualan meski saat itu banyak wisatawan yang menghabiskan waktu libur lebaran di pantai. Terpantau ada sekitar 100 lapak pedagang yang dikosongkan.
    Menjelang siang, gelombang sempat reda. Pedagang kembali membuka lapak dagangan. Alih-alih untung, mereka malah kocar-kacir saat gelombang pasang kembali pasang pada Selasa siang. Anggota SAR yang berjaga di pantai, turut sibuk membantu para pedagang menyelamatkan barang-barang ke tempat lebih aman.

    "Hari ini nggak dagang mas, soalnya takut ombaknya besar," kata Nursalim (45) pedagang pantai Setrojenar.

    Tak hanya merusak warung, gelombang juga membawa tumpukan sampah yang mendarat di pantai. Alhasil pantai menjadi kotor oleh sampah plastik, dan ranting-ranting pohon.
    Ngatimin, salah satu tim Sar Tunas Kelapa mengatakan tak hanya barang-barang yang rusak oleh gelombang. Sejumlah uang milik pedagang ikut hanyut dibawa ombak. "Termasuk, beberapa ponsel milik wisatawan juga ikut hanyut," kata Ngatimin yang kemarin bersama rekannya, Supriyadi.(cah/fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top