Ini pula yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Desa Kutosari Kebumen. Mulai tahun pelajaran 2019/2020 membuka Very-Very Important Person (VVIP) class berbintang. Kelas ini hanya terbatas untuk dua rombongan belajar putri tingkat SMP. Untuk putranya rencananya akan dibangun tahun mendatang di Desa Depokrejo Kecamatan Kebumen.
Kepala Sekolah SMP Al Huda Farkhanudin MPd pemberian nama class berbintang bukan tanpa alasan. Para siswa yang diterima nantinya merupakan bintang kelas. “Tahun ini mulai dilaksanakan penerimaan siswa baru dengan persyaratan nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) minimal 7 untuk semua mata pelajaran,” ungkapnya beberapa waktu lalu saat tasyakuran penyelesaian ujian.
Tasyakuran purnawidya siswa dilaksanakan bagi kelas IX SMP sebanyak 181 anam. Untuk kelas XII SMA sebanyak 43 anak dan kelas XII SMK Al Huda sebanyak 100 anak. Jumlah total 324 anak telah mengikuti serangkaian ujian dengan lancar dan sukses. Prestasinya yang diraih tidak hanya akademik saja, dengan raihan peringkat empat ujian tingkat kabupaten. Beberapa prestasi lainnya yakni juara 1 lomba cipta cerpen pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten serta juara 1 MTQ pelajar tingkat Jawa Tengah.
“Untuk SMA Al Huda antara lain juara 1 pentas PAI tingkat provinsi, Juara OSN matematika tingkat provinsi, serta juara Syarhil Quran tingkat Jawa Tengah. Sedangkan SMK Al Huda meliputi juara 1 lomba dakwah, juara lomba tilawah dan juara 1 MQK Kebumen,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Farkhan berpesan kepada para siswa khususnya tingkat SMP agar melanjutkan jenjang pendidikan di Al Huda. Pasalnya memahami ilmu agama dalam waktu tiga tahun masih dalam tataran maksud dan diperlukan pendalaman lagi. Dengan terus memahami ilmu agama diharapkan para santri akan benar-benar mampu memahami. “Untuk urusan masa depan tidak perlu dirisaukan. Fakta membuktikan lulusan dari Al Huda banyak yang telah berhasil,” ungkapnya.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Pengasuh Ponpes Al Huda KH Wahib Mahfudz berpesan kepada semua santrinya. Bahwa dimana pun berada harus selalu mengemban misi dakwah. Selain itu belajar agama harus dilaksanakan dengan step by step, bertahap dan butuh wasilah serta guru. (mam)
