 |
| IMAM/EKSPRES |
Para siswa melaksanakan kegiatan Manasik Haji dengan didampingi guru pembimbingnya. Manasik dilaksanakan dengan menggambarkan pelaksanaan Ibadah Haji sungguhan. Dengan berpakaian ihrom para siswa melaksanakan gambaran Miqot, Wuquf di Padang Arafah dan menginap di Musdalifah. Selain itu juga dilaksanakan perjalanan menuju Mina dan melaksanakan melempar Jumroh. Kegiatan dilanjutkan dengan Thowaf yakni mengelilingi Ka’bah.
Kegiatan manasik haji cilik dilaksanakan guna untuk memberikan pembelajaran terhadap anak usia dini tentang tata cara melaksanakan kegiatan Ibadah Haji. Pasalnya Ibadah Haji merupakan bagian dari Rukun Islam yakni yang ke lima. Guna memudahkan pengkondisian, peserta manasik terbagi menjadi 68 kelompok sesuai dengan jumlah sekolah masing-masing.
Ketua Muslimat NU Kebumen, Hj Mutmainah melalui Sekretarisnya Nurul Hamidah Eraning menyampaikan Manasik Haji juga dilaksanakan sebagai Syiar Islam. Pengenalan Ibadah Haji sejak dini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik untuk anak-anak. "Harapannya kalau anak-anak sudah besar, mereka bisa mengerti bagaimana cara melaksanakan rukun haji yang benar," paparnya.
Menurut Nurul, pemahaman akan semakin mudah dimengerti dengan melaksanakan praktik. Untuk itu pelajaran tentang tata cara Ibadah Haji tidak cukup hanya disampaikan secara teori saja. Praktik menjadi penting mengingat Ibadah Haji merupakan ibadah fisik.
Panasnya matahari ternyata tidak menyurutkan para peserta meski masih di usia belia. Kendati di bawah terik matahari, anak-anak tampak antusias mengikuti semua proses manasik. Bahkan suasana terlihat penuh dengan keceriaan dan riang gembira. Anak-anak tampak asik dan saling berlomba-lomba melantunkan doa-doa Ibadah Haji.
Salah satu siswa TK Taman Sari Tamanwinangun Kebumen Malik Fahd (6) mengaku senang mengikuti Manasik Haji. Dia berangkat dari sekolah menuju Alun-alun Kebumen menggunakan mini bus tanpa didampingi orang tuanya. “Senang, jalan-jalan ke Alun-alun. Berangkat bareng-bareng dengan teman dan guru,” ucapnya. (mam)
