• Berita Terkini

    Kamis, 29 November 2018

    Ratusan Desa di Kebumen Rawan Longsor dan Banjir

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Intensitas hujan di Kebumen akhir-akhir ini terus meningkat. Memasuki musim penghujan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen mewaspadai terjadinya bencana tanah longsor dan banjir. Di Kebumen sendiri terdaoat 118 Desa Rawan Longsor dan 101 Desa Rawan Banjir.

    Untuk itu, BPBD Kebumen telah menyiapkan Tim Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna). Tim ini bertugas melakukan penanganan setelah terjadi bencana.

    Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kebumen, Basori menyampaikan tim Jitu Pasna BPBD terbagi menjadi empat. Tim tersebut yang terdiri dari 19 orang. Tim yang baru terbentuk beberapa bulan ini, telah dibekali kemampuan khusus dalam melakukan penghitungan dampak bencana. “Penghitungan dampak bencana meliputi kerusakan dan kerugian dari bencana," katanya, belum lama ini.

    Dijelaskannya, dalam tugasnya, tim Jitu Pasna bertugas menghitung kebutuhan pasca bencana di suatu daerah. Tim tersebut selalu berkolaborasi dengan tim khusus lain dalam bidang kedaruratan dan kesiapsiagaan penanganan bencana alam.  "Tim ini sangat menentukan kecepatan pemulihan bencana," tegasnya.

    Mencegah lebih baik dari pada menangani. Dalam hal ini, lanjut Basori,  masyarakat mempunyai peran penting dalam hal mencegah terjadinya bencana. Ini dapat dilaksanakan dengan melakukan antisipasi sebelum terjadi bencana. 

    Untuk mengantisipasi longsor, dapat dilaksanakan dengan menutup tanah yang retak. Selain itu, masyarakat juga perlu membersihkan sampah saluran irigasi agar tidak menghambat aliran air. "Apabila menemukan rekahan tanah harus segera ditutup, kemudian membuat saluran air untuk mengalirkan air ke bawah," paparnya.

    Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen Muhyidin menyampaikan kecamatan yang berpotensi longsor yakni Ayah, Rowokele, Buayan, Sempor dan Karanganyar. Selain itu yakni Karanggayam, Sruweng, Alian dan Karangsambung serta Kebumen. Sedangkan yang hanya berpotensi longsor saja yakni Padureso, Poncowarno, Sadang dan Pejagoan. “Adapun yang hanya berpotensi banjir saja yakni Puring, Adimulyo, Bonorowo, Prembun dan Kutowinangun,” ucpnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top