• Berita Terkini

    Jumat, 30 November 2018

    Aksi Unjuk Rasa Ribuan Perangkat Desa di Kebumen Berakhir Ricuh

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Aksi unjuk rasa perangkat desa Kabupaten Kebumen menuntut kenaikan penghasiltan tetap (Siltap),  Jumat (30/11/2018), berakhir ricuh.

    Ribuan peserta yang terdiri dari anggota Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dan Persatuan Perangkat Desa Seluruh Indonesia (PPDI) Kebumen, datang sejak pagi.  Dalam aksinya, mereka membawa keranda jenasah serta sempat membakar seragam perangkat desa sebagai simbol matinya hati nurani Pemkab Kebumen. Massa juga sempat berorasi.

    Kali pertama, massa mendatangi gedung DPRD Kabupaten Kebumen sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, di tempat ini tak ada anggota dewan yang menemui karena para wakil rakyat sedang memiliki agenda kunjungan ke luar kota.

    Dari tempat ini, para perangkat bergerak menuju Setda Kabupaten Kebumen. Disinilah, kericuhan dimulai saat para perangkat terlibat aksi dorong dengan petugas. Akhirnya, pintu gerbang kantor pemkab Kebumen roboh karena aksi dorong tersebut. Massa membubarkan diri sekitar pukul 11.30 WIB.

    Ketua Apdesi Kabupaten Kebumen, Widodo Sunu Nugroho, menyampaikan aksi kali ini mereka masih menuntut kenaikan siltap agar sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK). Selain itu, penambahan Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan sumber anggaran untuk Siltap.

    Sebelumnya, mereka sudah menggelar audiensi dengan DPRD Kebumen, Selasa (27/11/2018). Saat itu, mereka meminta kenaikan ADD sebesar Rp 87 miliar. Namun, hanya dijanjikan Rp 7 miliar.

    Sunu menegaskan, tuntutan mereka soal kenaikan siltap sesuai UMK merupakan harga mati. Mereka berjanji akan terus memperjuangkannya sampai berhasil. "Perlu kami sampaikan, aspirasi soal siltap ini merupakan aksi jangka panjang," katanya. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top