• Berita Terkini

    Selasa, 02 Oktober 2018

    Warga Palu Serbu SPBU, Jenasah Korban Gempa Sulit Diidentifikasi

    Boy/jawapos
    PALU-Ratusan jenazah yang dikumpulkan di RS Undata belum diambil keluarganya dan dijejer di depan UGD. Sulit mengidentifikasi jasad korban karena sudah busuk, menghitam membengkak. Tim evaluasi jenazah dan korban luka luka masih terus bekerja.


    Selain mengarah ke wilayah Pantai Barat yang disebut sebut sebagai pusat gempa, tim relawan megevakuasi korban juga dari semburan lumpur di Desa Jono Oge, Desa Sidera, dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Sigi.


    Sementara itu, di sejumlah SPBU di dalam Kota Palu, diserbu warga.  Ada beberapa SPBU yang tidak dijarah dan beroperasi. Seperti di SPBU Sisingamangaraja, SPBU Jalan Pramuka, SPBU Moh. Yamin dan SPBU Martadinata. Ribuan warga  hendak mengisi BBM yang dijatah terbatas oleh pemilik SPBU hanya di batasi 50 ribu per orang di SPBU Martadinata menurut salah seorang warga yang antri dari pagi pukul 08.00,sampai pukul 15.00.


    Sampai dengan Senin (1/10/2018), bantuan pangan maupun sandang, belum tersalurkan maksimal. Warga terpaksa menjarah mini market untuk mendapatkan bahan makanan. Selain bahan  makanan siap saji, warga kesulitan air bersih,  tenda, obat obatan, susu bayi,  BBM, dan kebutuhan dasar lainnya. Karena masih sering terjadi gempa susulan, dengan kekuatan sedang dan kecil warga masih trauma tinggal di dalam rumah dan juga bertahan di pengungsian.


    Sudah dua hari hujan saat malam, listrik padam total dan sebagian besar masih kesulitan berkomunikasi via telpon selluler.Jaringan selular khususnya operator selular Telkomsel lemah hanya beberapa titik. Hanya jaringan Indosat, XL, yg signalnya kencang.




    Selain wilayah pesisir Kota Palu, wilayah Donggala juga diinfokan rusak parah dan evakuasi  baru dilakukan hari ini. Selain bencana gempa dan tsunami di wilayah Kabupaten Sigi terjadi bencana patahan tanah dan disusul semburan lumpur yang menyebabkan banyak warga terbawa arus lumpur. Bahkan sebagian tanah yang ada  pemukiman warga di wilayah Sigi tepatnya di wilayah Sidera, Jono Oge, bergeser hingga 2 kilo meter dari posisi semua.



    Sebagian warga sdh meninggalkan Kota Palu ada yg ke Poso, Parigi, Banggai dan keluar dari provinsi Sulteng karena isu akan ada gempa susulan dan air lumpur akan kembali meluap sampai ke kota Palu. Karena listrik padam jaringan selular Radio juga padam sehingga informasi simpang siur dan penyebaran hoax membuat warga khawatir.
    Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memutuskan membuka posko dan mengirim personel untuk membuka posko khusus layanan pemerintahan.


    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pemulihan pelayanan di jajaran pemerintahan daerah hingga tingkat desa menjadi prioritas kementeriannya. Hal itu sebagaimana instrukti Presiden agar setiap kementerian berkontribusi sesuai tupoksinya.


    Untuk itu, kemendagri sudah menyiapkan bantuan sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan pelayanan bisa berjalan. “Yang penting pemerintah desa, kecamatan, kota, provinsi semuanya berjalan. Sehingga bisa menerima laporan masyarakat, menerima aduan, menerima inventarisasi masalah yang ada,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (1/10).


    Terkait sumber SDM nya, Tjahjo memastikan tidak ada persoalan. Selain dari Kemendagri Pusat, pihaknya juga menerjunkan mahasiswa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Rencananya, tim akan di sebar di berbagai level sesuai dengan kebutuhan.


    “Selasa besok, tim Kemendagri dan IPDN Manado dan Makassar merapat ke sana membantu pendampingan. Baik di Sulteng, Palu, Donggala, dan Sigi,” imbuhnya.


    Terganggunya layanan pemerintahan oleh pemda setempat juga disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Untungnya Kemendagri memutuskan untuk membuka posko layanan administrasi pemerinthan di Palu dan sekitarnya.


    Dia berharap adanya posko tersebut bisa mem-backup layanan administrasi pemerintahan setempat yang belum pulih total. Menurut Sutopo layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik lainnya harus tetap jalan selama proses tanggap darurat bencana.


    Sementara itu kejadian gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya terjadi ketika proses pendaftaran CPNS 2018 berlangsung. Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan sampai saat ini belum diputuskan kebijakan khusus terkait pendaftaran CPNS baru untuk daerah terdampak bencana alam. ’’Masih didiskusikan di Panselnas,’’ katanya. (ron/far/wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top