• Berita Terkini

    Rabu, 20 Juni 2018

    Diduga Bakal Serang Polisi, Warga Alian Ditangkap Densus 88

    Ketua RT 05 RW 01 Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Moh Toha
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Warga Dukuh Suru Tranala RT 05 RW 01 Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, berinisial FT (27), ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, Selasa (19/6/2018) pagi. Terduga teroris ini ditangkap karena diduga bakal melakukan amaliyah dengan sasaran anggota Polres Kebumen.

    Bahkan untuk melancarkan aksinya, pelaku sudah melakukan survei lokasi. Beruntung, rencana aksi menyerang polisi itu digagalkan dengan ditangkapnya FT dari rumah orangtuanya oleh Densus 88.

    Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan terduga teroris tersebut. Namun demikian, pihaknya belum memberikan keterangan lebih rinci mengenai kronologi penangkapan itu. "Iya benar tadi pagi," kata AKBP Arief Bahtiar.

    Baca juga:
    (Terduga Teroris Kembali Ditangkap di Kebumen, Kali ini di Terminal)


    Penangkapan terduga teroris itu membuat para tetangga kaget. Warga tidak menyangka tetangganya yang kesehariannya tinggal di Bekasi itu terlibat jaringan terorisme.

    Ketua RT setempat, Moh Toha (44), mengatakan penangkapan FT berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB. Kejadian itu berlangsung cepat, hanya sekitar satu jam. Saat Densus 88 datang, dia sedang bebrada di sawah dan diminta pulang oleh petugas.

    Tiga unit mobil dengan plat Jakarta dan tujuh motor parkir di depan kediaman terduga FT. Hal ini jarang terjadi mengingat Dukuh Suru Tranala tergolong wilayah pengunungan yang sulit dijangkau kendaraan roda empat.

    Selain itu, petugas yang datang membawa senjata laras panjang langsung ke rumah terduga teroris. Petugas sempat mengepung rumah terduga teroris.

    "Dia (FT) masih pakai sarung langsung di tangkap, nggak melawan. Yang saya lihat sekitar 10 orang polisi hitam-hitam," ujar Toha, kepada Kebumen Ekspres, Senin sore.

    Warga lainnya, Muhidin (51), mengaku sejak pergi merantau ke Bekasi dia kurang mengenal FT. Pasalnya, setiap kali pulang ke kampung halamannya FT tidak pernah keluar rumah. "Anaknya suka menyendiri tidak mau srawung," kata dia.

    Informasi yang berhasil dihimpun, FT telah menikah dengan perempuan asal Tasik, dan telah dikaruniai dua oran anak. Pria yang hanya lulus MTs ini merantau ke Bekasi bekerja di sebuah bengkel.

    Menurut informasi dari tetangganya, FT mengalami perubahan sikap sejak 5 tahun yang lalu dan tidak mau bergaul dengan masyarakat. Perilaku anehnya itu setelah menikah.
    FT ditangkap Densus 88 setelah lima hari berada di kampung halamannya. Dia mudik pulang ke rumah ibunya pada Kamis (14/6) pekan lalu.

    Usai menangkap terduga FT, tim Densus lantas memasang garis polisi dan menggeledah kediaman terduga. Densus 88 Anti Teror juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kediaman terduga. Diantaranya, dua tas punggung, motor milik terduga, kartu identitas, sejumlah uang dan barang pribadi milik terduga.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top