Sri Hartanto menggantikan Ketum KONI sebelumnya, Abdul Karnain Mardjuned yang tersandung masalah hukum. Dalam hal ini, Sri Hartanto menjadi Ketum Antar Waktu yang bertugas menyelesaikan program KONI hingga masa kepengurusan 2020 mendatang.
Pantauan koran ini, Musorkablub kemarin berlangsung sangat cair. Bahkan, proses pemilihan Ketum berlangsung tak lebih dari 30 menit. Setelah menjaring aspirasi 31 Pengurus Olahraga Kabupaten (Pengkab) yang hadir pada Musorkablub, Tim Formatur yang diketuai Wiji Sasongko langsung membacakan hasil sidang. Hasilnya, Sri Hartanto mendapat dukungan suara 100 persen.
Musorkablub sendiri hanya memilih Ketum, sementara kepengurusan lain tidak berubah.
Sri Hartanto mengungkapkan, jabatan Ketua KONI sebagai sebuah tugas yang berat. Sejumlah pekerjaan rumah membenahi prestasi olahraga sudah menunggu.
Salah satunya, bagaimana menjaga agar para atlet berprestasi di Kebumen tidak lagi "dibajak" oleh daerah lain dalam even-even olahraga daerah hingga nasional. "Dalam hal ini, KONI berharap seluruh pihak-pihak dapat membantu mencari solusinya. Baik pemerintah maupun swasta," katanya.
Agenda terdekat, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah yang akan digelar Oktober mendatang menjadi agenda terdekat kepengurusan KONI di bawah kepemimpinan Sri Hartanto. Terkait hal ini, Sri Hartanto mengaku cukup lega dengan terselenggaranya Musorkablub, yang artinya KONI saat ini bisa mencairkan dana hibah Rp 1,250 miliar.
Namun disisi lain, jumlah itu masih kurang sekitar 700 juta. "Tanpa tanda tangan ketua umum, dana hibah Rp 1,250 miliar belum bisa dicairkan. Oleh karena itu, Musorkablub dipercepat. Untuk kekurangannya mudah-mudahan akan segera mendapat solusi," ujarnya yang tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ketua KONI sebelumnya, Abdul Karnain.(cah)
