• Berita Terkini

    Selasa, 03 April 2018

    Skimming Heboh lagi di Solo, Uang Jutaan Raib

    fok/jawapos
    SOLO - Kasus uang rekening raib mendadak diduga skimming kembali terjadi di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Setelah kasus di Karanganyar, kali ini muncul kasus sama di Kota Solo. Salah satu nasabah Bank Mandiri Solo, Rivay Friendanu mengaku kehilangan uang Rp 1,3 juta dari rekeningnya Jumat lalu (30/3/2018). Padahal, saat kejadian dia tidak melakukan transaksi apapun.

    “Aku tidak tahu apa ini skimming atau bukan. Yang jelas uang di rekening saya hilang. Makanya kemarin (Sabtu) aku minta ATM diblokir dulu lewat call center,” beber Rivay kepada koran ini kemarin.

    Warga Mojolaban, Sukoharjo yang saat ini menempuh studi pascasarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS) ini menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Peristiwa ini berawal saat ia gagal menarik uang tunai melalui ATM. Rivay lantas cek saldo. Dia langsung terkejut karena uang di rekeningnya tinggal tersisa Rp 180 ribu.

    Dia lantas cek mutasi rekening melalui online banking. Ia terkejut lagi saat tercatat ada tarikan tunai sekian juta pada 30 Maret. Saat itu juga Rivay langsung menghubungi call center Mandiri. Ternyata melalui call center itu, Rivay diberitahu bahwa ada penarikan tunai uang dari rekeningnya dari salah satu ATM di wilayah Jakarta.

    “Padahal Februari sampai Maret aku di Solo terus. Dan ATM tidak pernah lepas dari dompet. Kok bisa ditarik dari Jakarta,” sambungnya.

    Melalui call center, Rivay lantas diminta datang ke kantor Bank Mandiri untuk membuat bantahan transaksi dan cek CCTV. Namun, Rivay harus menunggu selama kurang lebih dua pekan untuk mendapatkan kejelasan tentang hilangnya uangnya tersebut.

    “Tadi (kemarin) aku sudah ke Bank Mandiri, tapi disuruh menunggu dua pekan. Katanya mau dicek sama tim IT di Jakarta. Tadi sudah dicek transaksi, tapi di sini (Bank Mandiri Solo) juga tidak bisa mengecek. Mereka minta bantuan tim IT di Jakarta,” ungkapnya.

    Saat mendatangi Bank Mandiri, Rivay hanya mengganti kartu ATM-nya. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk uangnya hilang lagi. “Tapi aku belum berani pakai (kartu ATM yang baru, Red) sampai uangku balik,” sambungnya.

    Rivay mengaku tidak menyangka bisa menjadi korban skimming. Sebab, selama ini ia hanya menggunakan mesin ATM di bank setempat. Itu pun untuk keperluan setor tunai setelah melakukan transaksi online. Ia juga mengaku jarang menarik tunai. “Aku biasanya pakai kartu untuk keperluan debit di toko stationery atau belanja di mal. Aku lebih sering pakai internet banking,” tandasnya.

    Menanggapi kasus tersebut, Area Head Bank Mandiri Surakarta Linda Permatasari mengatakan, pengaduan Rivay tersebut sudah diproses sesuai prosedur yang berlalu. Waktu dua pekan adalah waktu maksimal untuk melakukan penelusuran transaksi.

    “Apabila memang terbukti transaksi tidak dilakukan oleh nasabah, maka akan segera diganti oleh Bank Mandiri,” sambungnya kepada Jawa Pos Radar Solo.
    Linda menambahkan, pihaknya selalu melakukan langkah pengamanan dengan meng-upgrade software dan memasang alat anti skimming. Selain itu terus mengecek secara berkala berfungsinya alat-alat pengaman tersebut.

    Bagi nasabah Bank Mandiri lainnya yang mengalami kasus serupa, Linda mengimbau agar segera datang ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat untuk melakukan penggantian kartu. “Penggantian PIN secara berkala juga bisa menjadi solusi untuk mengantisipasi dan keamanan bertransaksi nasabah,” imbuhnya. (aya/bun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top