Belakangan diketahui keduanya merupakan sahabat karib. Bahkan mereka dikenal sebagai tokoh pemuda di desa setempat. Suharto, pelaku, diketahui menjabat sebagai Ketua Karangtaruna sementara Ahmad Irfani Azis adalah Ketua LKMD Desa Grogolbeningsari, Petanahan.
Rumahnya bahkan berdekatan, hanya berjarak sekitar 200 meter di RW 3 Dukuh Kuwadasan, Grogolbeningsari. Mereka hanya berbeda RT.
"Setahu kami tak ada permasalahan diantara keduanya. Mereka bersabahat karena yang satu menjabat Ketua LKMD dan Ketua KarangtarunaKami juga masih kaget dengan kejadian itu," kata Kepala Desa Grogolbeningsari Siti Rohayah, ditemui di Balai Desa Grogolbeningsari, Senin (26/3/2018).
Oleh karena itu, Kades mengaku tak habis pikir, mengapa hal itu bisa terjadi. Pun demikian soal motif pelaku, Kades mengatakan pelaku yang merupakan anggota Banser tersebut pernah merantau ke Malaysia namun dalam beberapa tahun sudah memilih untuk menetap di kampung halaman.
Dari kabar yang dia terima, pelaku sempat mengalami permasalahan hukum di Malaysia. Namun sejak pulang ke kampung halaman, perilakunya baik dan aktif dalam kegiatan di desa. Selama ini, pelaku tinggal sendiri di rumah karena istrinya merantau.
Terkait persoalan ini, Kades mengungkapkan telah menyerahkannya kepada pihak berwajib. "Kami berharap persoalan ini diselesaikan dengan baik sesuai prosedur hukum yang berlaku," katanya diamini Sekdes.
Suharto, warga Desa Grogolbeningsari, Petanahan, melakukan penganiayaan terhadap Ahmad Irfani Azis, Minggu (25/3/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian tersebut terjadi di rumah tersangka. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka pada bagian pinggang kiri dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara, pelaku sudah diamankan di mapolsek Petanahan. (cah/saefur)
