Pagi kemarin sekitar pukul 09.00, ditemani sang istri Suwarni, 51, warga Desa Jekani, Kecamatan Mondokan itu menjual beras sebanyak 9,5 ton ke rumah Eni Jamila, warga Desa Dari, Kecamatan Plupuh.
Setelah menerima pembayaran Rp 275 juta, pasangan suami istri tersebut pulang ke rumah. Sekitar pukul 12.30, Tiyono menghentikan laju truk yang disopirinya sendiri di ruas Sambirejo-Brumbung, Dukung Keongoan, Desa Ngrombo, Kecamatan Plupuh untuk Salah Duhur.
Suwarni lebih dulu turun dari truk nomor polisi AD 1471 YE. Sedangkan Tiyono tetap berada di dalam kabin truk. Tanpa disadari, dari arah belakang, datang dua orang pria berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion. Mereka langsung membuka pintu bagian kiri truk, dan menarik uang Rp 275 juta yang terbungkus plastik.
Spontan Tiyono berteriak meminta tolong dan warga segera berdatangan berusaha menangkap pelaku. Namun, niat itu diurungkan karena salah seorang pelaku mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke warga. Setelah warga mundur, mereka kabur ke arah Kecamatan Gemolong.
"Di dalam ada satu orang yang mengemudikan truk (Tiyono, Red). Tiba-tiba pelaku masuk dan merampas (uang, Red),” jelas salah seorang saksi mata Sugiyarto, warga Desa Ngrombo.
Kasubag Humas Polres Sragen AKP Muryati menuturkan, usai transaksi jual beras, uang Rp 275 juta oleh Tiyono dimasukkan dalam plastik. “Sesampainya di TKP sekitar pukul 12.30, truk berhenti karena korban henda salat. Uang diletakkan di bawah dashboard dan ditutupi ikatan karung plastik,” ujarnya mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku penodongan yang kabur menggunakan sepeda motor tersebut. (din/wa)
