• Berita Terkini

    Jumat, 22 Desember 2017

    Eks Bangunan RSUD Jadi Shelter ODGJ, Padepokan Mbah Marsiyo Tidak Ditutup

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pemkab Kebumen, hari ini, Jumat (22/12/2017), mengagendakan membuka secara resmi rumah singgah bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berlokasi di bekas bangunan RSUD lama Bojong Panjer Kebumen.

    Seiring dengan itu, Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad menegaskan, Pemkab tidak akan menutup panti rehabilitasi tradisional milik Marsiyo (80), warga Desa Winong Kecamatan Mirit.

    "Tidak. Pondok Mbah Marsiyo tidak akan ditutup. Nantinya, akan kita berikan pendampingan agar metode perawatan di sana lebih manusiawi," kata Yahya Fuad.

    Adanya Shelter atau rumah singgah ODGJ di RSUD Kebumen lama memang tak bisa dilepaskan dari keberadaan panti rehabilitasi Marsiyo. Ide mendirikan shelter ODGJ di bekas eks RSUD lama, setelah Bupati Kebumen melihat langsung metode pengobatan di rumah Marsiyo yang kurang manusiawi. Mengingat, puluhan pasien disana diobati dengan cara dipasung. Sudah begitu, lantaran dikelola mandiri, banyak pasien Mbah Marsiyo yang kondisinya memprihatinkan.

    "Shelter ODGJ ada lebih karena pertimbangan kemanusiaan. Melihat kondisi di sana (panti rehabilitasi Mbah Marsiyo), pemerintah tak bisa tinggal diam.Dengan dipindah ke shelter di RSUD, harapannya pasien dapat dirawat secara medis," kata Yahya Fuad.

    Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas Sosial dan PPKB) Kebumen, HA Dwi Budi Satrio, mengatakan saat ini rumah singgah di Eks RSUD lama sudah siap menampung pasien jiwa. Sepekan terakhir sudah ada lima pasien jiwa dirawat, namun tiga orang sudah dikembalikan ke keluarganya.

    "Yang dirawat disini merupakan pasca dirawat di Puskesmas Pejagoan dan Rumah Sakit Jiwa Magelang," kata HA Dwi Budi Satrio, kemarin.

    Menurutnya, pasien yang ada di Rumah Singgah saat ini merupakan pasien ODGJ yang tadinya dirawat di Padepokan Mbah Marsiyo di Desa Winong, Kecamatan Mirit. Setelah mendapat perawatan dari Puskesmas Pejagoan dan dirujuk ke RSJ Magelang, mereka mendapatkan pemulihan di Rumah Singgah tersebut.

    "Harapannya setelah mendapat berbagai kegiatan disini mereka akan kembali mandiri dan produktif, sehingga dapat menjalani hidupnya dengan normal," ujarnya.

    Rumah Singgah ODGJ memanfaatkan bekas bangsal VIP RSUD Kebumen di Dukuh Bojong Kelurahan  Panjer  Kecamatan Kebumen. Terdapat 7 kamar yang digunakan untuk menampung pasien jiwa pasca mendapat perawatan medis. Selain itu juga dilengkapi dengan dua ruang isolasi. "Jadi fungsi dari ruang isolasi itu, kalau sewaktu-waktu ada pasien yang kambuh, langsung dimasukan ke ruang isolasi," terangnya.

    Ia menambahkan, nantinya Rumah Singgah ODGJ hanya fokus melayani pasien jiwa warga Kabupaten Kebumen. Hal ini lantaran anggaran yang digunakan untuk operasionalnya menggunakan APBD Kabupaten Kebumen.

    Sedangkan, tenaga yang mengurus Rumah Singgah tersebut merupakan relawan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di Kabupaten Kebumen.

    Pembangunan Rumah Singgah ODGJ, bermula dari keprihatinan kondisi ODGJ yang ditampung di Padepokan Mbah Marsiyo, warga Desa Winong Kecamatan Mirit. Di tempat itu, Puluhan  ODGJ itu dipasung dengan cara dirantai. Setelah meninjau tempat penampungan  ODGJ tersebut,  Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad  memutuskan  membangun rumah singgah tersebut.(ori/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top