• Berita Terkini

    Selasa, 05 Desember 2017

    1.069 Hektare Sawah di Purworejo Terendam Banjir

    ILUSTRASIBANJIR
    PURWOREJO - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo terancam gagal tanam akibat terendam air. Padahal, sebagian besar sawah-sawah tersebut saat ini seharusnya mulai memasuki musim tanam.

    Kabid Tanaman Pangan dan Hortilultura Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo Eko Anang mengungkapkan, areal pesawahan yang terendam banjir pada pekan lalu mencapai kurang lebih 1.069 hektar.

    "Rata-rata tanaman padi yang terendam baru berumur 1 sampai 3 minggu. Untuk Kecamatan Purwodadi dan Ngombol memang sudah hampir semua lahan telah ditanami, namun di Kecamatan Butuh dan Grabak baru masa persemaian," terangnya, kemarin.

    Lebih lanjut dikatakannya, yang berpotensi mengalami kerusakan adalah yang baru saja melakukan penyemaian. Jika yang sudah tertanam di sawah, kemungkinan rusaknya kecil.

    "Benih padi yang sudah ditanam cukup tahan meski terendam air. Kalau hanya 2-3 hari aman. Tidak rusak. Namun kalau yang masih dipersemaian kemungkinan besar rusak. Petani rugi di benih," tambahnya.

    Eko menambahkan, pihaknya cukup terbuka jika ada petani yang mengalami kerugian akibat banjir, kemarin. Ia mengimbau kepada para petani agar dapat melaporkannya ke DPPKP Kabupaten Purworejo.

    "Memang saat ini kami belum memiliki anggaran untuk membantu petani yang mengalami kegagalan akibat bencana. Namun, kami siap mengusulkan bantuan ke Kementerian Pertanian," tandasnya.

    Terpisah, Sekretaris Desa Kedungsari, Kecamatan Butuh Mariyanto mengatakan, di desanya ada 85 hektar sawah yang terancam gagal panen. Karena benih yang disemai oleh petani akibat banjir kemarin rusak.

    "Sejak tiga hari terakhir, para petani kebingungaan karena melihat benih padinya rusak. Walaupun mulai hari ini kondisi genangan sudah surut, akan tetapi kondisinya sudah tidak bisa ditanam semua. Kami bingung mau minta bantuan kemana, sehingga kami mohon perhatian dari dinas terkait untuk mencarikan solusi," katanya. (luk)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top