• Berita Terkini

    Senin, 11 September 2017

    Diduga Gangguan Jiwa Pria di Panjer Lukai Tiga Tetangga

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa, Tjoeng Tjau Hwa alias Edi (48), warga Jl Pemuda Kelurahan Panjer Kebumen, mengamuk, Jumat (8/9/2017) sore.

    Dengan menggunakan dua balok kayu, ia melukai tiga tetangganya sendiri. Salah satu korbannya bahkan seorang nenek 95 tahun, yakni Hj Musriyah.

    Dia mengalami luka sobek di bagian kepala dan memar akibat hantaman balok pelaku. Selain Musriyah, dua korban lain adalah Oetje Dewi Astiana (45) dan Budi Prianto yang tinggal satu rumah dengan Musriyah.

    Keduanya juga mengalami luka memar di bagian kepala dan dahi setelah diserang korban. Ketiga korban sempat dibawa rumah sakit, namun akhirnya dibolehkan rawat jalan karena luka yang tidak begitu serius.

    Sementara pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Puskesmas Pejagoan untuk diperiksa kondisi kejiwaannya. Diperoleh keterangan, penganiayaan bermula saat ketiga korban tengah duduk di dalam rumah. Saat itulah, mendadak pelaku masuk ke dalam rumah sambil membawa dua balok kayu, masing-masing sepanjang 90 cm dan 45 cm.


    Tanpa babibu, pelaku langsung menyerang korban Masriyah secara membabi buta. Melihat ibunya diserang, Dewi dan Budi pun berusaha mengamankan pelaku. Namun keduanya juga ikut diserang dan mengalami luka. Teriakan korban akhirnya mengundang warga berdatangan dan langsung mengamankan korban beserta kayu yang  dibawanya.

    “Korban langsung dibawa ke rumah sakit, sementara pelaku diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi sebelum dibawa ke shelter gangguan jiwa Puskesmas Pejagoan,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti melalui Kapolsek Kota Iptu Mardi SH kepada Ekspres, kemarin.

    Mardi menuturkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui mengidap gangguan jiwa. Bahkan dia pernah dirawat di RS Jiwa Magelang selama 2 bulan pada tahun 2007 dan pernah dirawat selama 10 hari di RS Jiwa Banyumas pada tahun 2012.

    Ditambahkannya, pelaku yang tinggal bersama anak istrinya juga pernah mengamuk sebelumnya bahkan sempat mencoba bunuh diri, namun berhasil digagalkan. Sebelum kejadian ini, lanjut Mardi, antara korban dan pelaku yang rumahnya berjejeran diketahui tidak ada masalah.

    “Mungkin pas gangguan jiwanya kambuh sehingga mengamuk dan menyerang tetangganya,” imbuh Mardi.

    Lebih lanjut Mardi mengatakan, saat ini pelaku masih menjalani observasi diPuskesmas Pejagoan guna memastikan kondisi kejiwaannya. Jika terbukti stres, pelaku tentunya tidak dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

    “Kita masih menunggu hasil observasi tim dokter Puskesmas Pejagoan untuk menentukan langkah selanjutnya,” tutup Mardi.(has
    )

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top