• Berita Terkini

    Jumat, 28 Juli 2017

    Kuliah Molor, PTN Tomboki Uang Beasiswa

    JAKARTA – Mahasiswa peserta program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi) ditanggung biaya kuliahnya. Namun anggaran yang disiapkan pemerintah dibatasi sampai semester delapan saja. Ternyata pada praktiknya banyak mahasiswa bidik misi yang melampaui batas studi tersebut.


    Rektor Universitas Syah Kuala Samsul Rizal mengatakan jumlah mahasiswa bidik misi yang tidak bisa lulus kuliah tepat waktu cukup banyak. ’’Hampir separuh di setiap angkatan belum bisa lulus di semester ke delapan,’’ katanya kemarin (27/7). Dia memperkirakan saat ini ada 700 orang mahasiswa bidik misi yang melewati batas kuliah delapan semester.


    Samsul mengatakan aturan Kemenristekdikti menyebutkan, beasiswa hanya sampai semester ke delapan. Sehingga jika ada mahasiswa bidik misi yang masih lanjut kuliahnya di semester ke sembilan, tidak dibiayai lagi. Namun dia mengatakan kampus tidak membiarkan begitu saja.


    ’’Akhirnya kita putuskan untuk ditalangi dulu uangnya,’’ jelasnya. Sehingga biaya kuliah mahasiswa bidik misi itu tetap gratis. Bahkan tetap mendapatkan uang saku. Dia tidak ingin mahasiswa bidik misi itu drop out (DO) gara-gara tidak mampu membayar uang kuliah.


    Menurut dia banyak penyebab mahasiswa bidik misi kuliahnya molor. Diantaranya adalah kesibukan di organisasi kemahasiswaan intra kampus. Selain itu juga ada yang tidak bisa mengejar kompetensi. Samsul mengakui bahwa mahasiswa bidik misi itu berangkatnya dari keluarga tidak mampu. Sehingga standar keilmuannya tidak bisa diseragamkan dengan mahasiswa pada umumnya.


    Kondisi serupa juga terjadi di Universitas Indonesia (UI). Kepala Kantor Humas UI Rifelly Dewi Astuti mengatakan mahasiswa bidik misi masih ditoleransi untuk semester sembilan. Tetapi jika masih belum lulus di semester sepuluh (untuk sarjana) dan semester delapan (program D3), mahasiswa bidik misi dikenakan biaya kuliah Rp 500 ribu/semester.


    Rifelly mengatakan jika kuliah masih berlanjut di tahun keenam (semester sebelas) dan seterusnya, mahasiswa bidik misi dikenakan biaya kuliah penuh. Dengan skema ini, UI ingin mendorong mahasiswa bidik misi untuk lulus tepat waktu. Kalaupun ada yang molor, tidak terlalu lama molornya.


    Menristekdikti Mohamad Nasir membenarkan bahwa beasiswa bidik misi dari pemerintah pusat dibatasi sampai semester delapan. Namun dia percaya PTN bisa mencarikan sumber pendanaan supaya mahasiswa bidik misi yang molor kuliahnya tidak drop out. Nasir tetap berharap mahasiswa bidik misi bisa lulus tepat waktu.


    Nasir juga menjelaskan banyak mahasiswa sarjana yang lebih dari delapan semester minta keringanan uang SPP. Alasannya karena mereka sudah jarang di kelas dan menggunakan fasilitas kampus. Nasir mengatakan tidak bisa mengabulkannya. Dia mengatakan ketika mahasiswa ditetapkan SPP sejak awal Rp 1 juta per semester, maka sampai lulus tetap Rp 1 juta per semester. Meskipun masa kuliahnya lebih dari empat tahun. (wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top