Ego Syahrial saat konferensi pers di sekitar Kawah sileri menegaskan kembali bahwa pentingnya kesadaran masyarakat dan para pelaku wisata untuk mematuhi rekomendasi yang disampaikan oleh Badan Geologi.
“Silahkan menikmati Kawah Sileri namun tetap memperhatikan aspek keselamatan dengan mematuhi jarak yang direkomendasikan oleh Badan Geologi, yaitu di luar radius 100 meter,” tutur Ego kepada awak media yang ada di lokasi.
Untuk meningkatkan pemantauan Kawah Sileri, pihak Badan Geologi juga memasang satu buah stasiun pemantauan visual CCTV di sebelah utara Kawah Sileri. Dengan terpasangnya CCTV tersebut, para pengamat dengan mudah melakukan pemantauan secara realtime. Sehingga jika ada aktivitas terbaru bisa segera diinformasikan baik kepada pihak BG maupun masyarakat sekitar sehingga meminimalisir terjadinya kepanikan.
Pemasangan peralatan CCTV di Kawah Sileri dipantau langung oleh Ego dan juga memberikan pengarahan kepada Pengamat Gunung Api Dieng dan Tim Tanggap Darurat. Dalam kunjungannya yang kedua kalinya itu ke Dieng, Kepala BadanGeologi terkesan dengan potensi wisata di Dataran Tinggi Dieng. Bahkan Ego berpesan agar keberadaan kawah-kawah serta tingkat aktivitasnya harus tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat dan pelaku wisata.
“Dalam menangani erupsi freatik Kawah Sileri, Badan Geologi telah mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi, menyampaikan informasi di stasiun televisi, dan mengadakan konferensi pers mengundang 30 perwakilan media massa selasa (04/07) di Bandung,” imbuhnya.
Kunjungan Ego ke Kawah Sileri itu disambut oleh Iwan Budianto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan Arif Rahman dari BPBD Kabupaten Banjarnegara. Dalam kesempatan itu untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi para pengamat dalam melaksanakan tugas, BPBD Jawa Tengah memberikan bantuan pinjam pakai sepeda motor Kawasaki tipe trail KLX. Sehingga memudahkan operasial dalam pantauan medan. (win)
